Diskusi Panas Bumi Seri 2: Ansor Jatim Siap Dorong Reindustrialisasi
Industri dalam negeri, baik yang kecil maupun yang strategis, akhirnya kalah bersaing dan mati.
"Inilah yang disebut deindustrialisasi. Rendah tingginya konsumsi listrik ini adalah cermin kemajuan peradaban kita,“ imbuhnya.
Kyai yang menjadi sentral konsep kaderisasi di lingkungan NU ini menyampaikan, terjadi proses divestasi BUMN, pemerintah tak boleh lagi campur tangan dalam bidang ekonomi.
“Tidak ada kekuatan yang bisa menahan proses divestasi ini, kecuali orang yang kuat dan ndablek seperti Gus Dur,“ ungkapnya.
Terkait energi alternatif, ia mengungkapkan perlunya mengembangkan energi listrik dari nuklir.
“Muktamar NU 1959 sudah merekomendasikan sektor-sektor yang harus dikembangkan oleh negara, salah satunya teknologi atom,“ tambahnya.
Dalam diskusi yang sama, Direktur Bisnis Regional Sulawesi Maluku Papua dan Nusa Tenggara, Ir. Syamsul Huda, MBA, terkait deindustrialisasi dan nuklir, mengamini apa yang disampaikan oleh KH. Abdul Munim DZ.
Dalam paparannya, ia mengungkapkan pentingnya menjaga keseimbangan antara supply dan demand listrik.
Diskusi virtual bertajuk Ngaji Panas Bumi seri 2 menyoroti dampak liberalisasi sebagai implikasi amendemen pasal 33 UUD 1945
- PLN Indonesia Power Siapkan Kebutuhan Listrik Masa Depan
- PLN Pamer Mobil Berteknologi Canggih di PEVS 2024, Bisa Menempuh Jarak 700 Km
- Dinilai Berpertasi, Wuling Motors Sabet Penghargaan Bergengsi
- Luhut Binsar Sebut Tanpa Nikel Indonesia, Pasar EV Amerika Terpuruk
- BNPT Gelar Asesmen Objek Vital dan Sosialisasi di PLTDG Bali
- Menaker Ida Fauziyah: Saya Senang Terima Info Lulusan BBPVP Bekasi Diminati Industri