Disperindag Bogor Sita Ribuan Telur Busuk

Disperindag Bogor Sita Ribuan Telur Busuk
Disperindag Bogor Sita Ribuan Telur Busuk

jpnn.com - BOGOR – Tim gabungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) dan Dinas Pertanian Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kebon Kembang, Rabu (16/7) kemarin.

Hasilnya, tim menemukan ribuan butir telur ayam busuk siap edar. Sidak untuk mengantisipasi peredaran telur tak layak konsumsi jelang Lebaran itu dimulai sekitar pukul 10:00. Tim gabungan menyisir lapak-lapak pedagang telur. Dalam pemeriksaan ini, tim menemukan telur ayam yang gagal menetas alias busuk.

Tanpa pikir panjang, tim lalu menyita ribuan butir telur itu dengan jumlah berpeti-peti. Pengambilan secara paksa ini, lantaran telur ayam busuk itu berbahaya bagi kesehatan yang mengonsumsinya.  

Apalagi, dari uji hasil laboratorium, terbukti telur busuk mengandung bakteri yang bisa mengganggu pencernaan. Dampaknya terasa dalam jangka waktu panjang, berkisar lima sampai sepuluh tahun.

Selain itu, bakteri dalam suhu telur busuk tahan terhadap panas. Sehingga apabila direbus atau digoreng, bakteri dalam telur tidak akan mati.

"Bisa terkena diare dan gangguan pencernaan lainnya," ucap Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian Kota Bogor, Wina kepada Radar Bogor (Grup JPNN).

Ciri-ciri telur busuk, kata dia, dapat diketahui dari bau tidak sedap yang berasal dari telur. Selain itu, ciri lainnya, yakni ukuran kuning telur lebih besar dan kecokelatan. "Yang jelas, bentuknya tak beraturan karena lembek," terangnya.

Sementara itu, Kadisperindag Kota Bogor Bambang Budianto berjanji akan melakukan penelusuran siapa pemasok telur busuk itu. Bahkan, dia juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menangkap pemasok telur tersebut.
Apalagi, telur busuk itu telah beredar dan dikonsumsi oleh masyarakat.

BOGOR – Tim gabungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) dan Dinas Pertanian Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (sidak) di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News