Distribusi Ternak di Indonesia yang Teramat Mahal
Minggu, 10 Februari 2013 – 18:54 WIB
DISTRIBUSI ternak, terutama sapi, hingga kini masih menjadi masalah. Ini salah satu penyebab tingginya harga sapi di tanah air. Ini diperparah dengan dugaan adanya permainan kuota impor sapi untuk menguntungkan para importir. Jika distribusi ternak bagus dan hemat, bisa jadi ini bisa menekan angka impor sekaligus menekan harga dasing sapi di pasaran.
---------------------------------
Baca Juga:
Di Jawa, sampai saat ini pengangkutan sapi dari berbagai daerah masih mengandalkan transportasi darat dengan armada truk. Distribusi ternak dengan truk memiliki risiko yang tidak sederhana. Penyusutan bobot hingga kematian ternak di jalan menjadi hal biasa yang harus dihadapi para pebisnis ternak.
”Sapi itu bisa stres juga di jalan Mas. Makin lama di jalan, makin stres. Bobot sapi sudah tentu akan turun,” ujar Brian Windupraja, pebisnis sapi yang secara rutin menerima ternak dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Menurutnya, sampai saat ini Jakarta dan sekitarnya adalah pasar sapi terbesar yang ada di Indonesia. Namun, distribusi ternak menuju ibu kota dan sekitarnya semakin hari justru semakin bermasalah. Masalah pada distribusi tersebut pada akhirnya menyebabkan harga sapi menjadi lebih mahal dari yang seharusnya.
DISTRIBUSI ternak, terutama sapi, hingga kini masih menjadi masalah. Ini salah satu penyebab tingginya harga sapi di tanah air. Ini diperparah dengan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor