Distribusi Ternak di Indonesia yang Teramat Mahal

Distribusi Ternak di Indonesia yang Teramat Mahal
Distribusi Ternak di Indonesia yang Teramat Mahal
”Kami kan pedagang. Tentu risiko di jalan harus dihitung sebagai biaya yang ikut menjadi komponen penentu harga akhir,’’ katanya. Dalam hitungan Brian, sapi yang diangkut melalui jalur darat setidaknya mengalami penyusutan bobot hingga 10 persen. Malah, tidak sedikit yang menyusut hingga 15 persen dari bobot sebelum diberangkatkan.

Semakin lama sapi berada di jalanan, hampir pasti makin banyak pula risiko yang ditanggung, termasuk penyusutan bobot. Celakanya, saat ini jarak tempuh jalur darat dari Jawa Timur maupun Jawa Tengah bukannya semakin lancar.

”Pantura semakin ramai, dengan sendirinya waktu distribusi semakin panjang. Makin tekor kita jadinya,” katanya. Brian menyebut, ongkos sewa armada pengangkut ternak sebenarnya relatif tidak terlalu berat. Biaya sewa armada bisa disebut stabil selama tidak ada kenaikan bahan bakar atau onderdil. Apalagi, rata-rata pebisnis ternak sudah punya semacam kerjasama jangka panjang dengan pemilik jasa pengiriman dan ada kesepakatan harga di depan hingga rentang waktu tertentu.

Menurutnya, mengirimkan sapi dari daerah tidak sama dengan mendistribusikan barang konsumsi. ”Ada risiko-risiko alam yang tidak bisa diprediksi. Seperti sapi stres atau mati. Walaupun di tiap titip provinsi ada semacam karantina untuk memastikan kesehatan ternak, tetap saja risiko itu tak bisa hilang seratus persen,’’ papar Brian. Jenis armada angkut juga ikut berpengaruh. Semakin besar truk yang diangkut, semakin besar pula risiko mengalami macet di jalan dan dengan sendirinya risiko-risiko kerugian meninggi.

 

Brian menyebut, tidak sedikit pebisnis ternak yang memilih menggunakan truk ukuran tiga per empat sebagai andalan. Truk ukuran ini mampu mengangkut sekitar 10 ekor sapi sekali jalan. ”Truk ukuran tiga per empat relatif tak terlalu besar. Lebih lincah di jalan, tapi terbatas kuota daya tampungnya,” katanya. Truk yang berukuran lebih besar banyak dihindari walau sebenarnya punya kapasitas angkut lebih banyak. Brian menambahkan, angkutan ternak dengan kereta dulu sempat ada. Namun, kini sudah tidak lagi beroperasi.

DISTRIBUSI ternak, terutama sapi, hingga kini masih menjadi masalah. Ini salah satu penyebab tingginya harga sapi di tanah air. Ini diperparah dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News