Distrik Otomotif Terbesar di Indonesia Bakal Hadir di Kawasan PIK 2

Ketua IMI Pusat itu menjelaskan kehadiran pusat otomotif itu tidak hanya dijadikan tempat menjual berbagai kendaraan impor.
Namun, juga menjadi etalase bagi berbagai kendaraan yang diproduksi di dalam negeri.
Dia menyebut kawasan itu harus menjadi pendorong lahirnya kebangkitan industri otomotif nasional.
Mengingat hingga saat ini Indonesia belum memiliki kendaraan nasional seperti halnya Malaysia dengan Proton.
"Dari sisi produksi, Indonesia sudah termasuk yang terdepan. Dari catatan Kementerian Perindustrian, hingga Februari 2021 saja sudah terdapat 22 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia," tuturnya.
"Menyumbangkan nilai investasi sebesar Rp 99,16 triliun dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per-tahun dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38,39 ribu orang," sambungnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menerangkan kendaraan produksi dalam negeri itu mampu menembus pasar ekspor lebih dari 80 negara di dunia.
Pada periode 2020, ekspor kendaraan completely build up (CBU) sebanyak 232,17 ribu unit atau senilai Rp 41,73 triliun.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama pengelola melakukan ground breaking pembangunan Distrik Otomotif PIK 2 terbesar di Indonesia.
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas