Disway Hadir Jelang Sahur

Disway Hadir Jelang Sahur
Dahlan Iskan di ladang gandum di pedesaan Amerika Serikat menjelang panen. Foto: Disway

Anda bisa mengkaitkan smart vellage Anda dengan pendidikan. Tapi apakah Anda ahli di bidang mata pelajaran tertentu. Smart vellage seperti itu biasanya dibangun oleh seorang guru yang hebat.

Di India ada guru matematika yang murid onlinenya 70 juta. Bayangkan berapa ribu kelas.

Ada kisah sukses lainnya. Desa itu memiliki produk pertanian tertentu. Dibangunlah smart village. Dikaitkanlah produk desa itu dengan pasar di kota. Sukses sekali.

Tapi sukses tidak datang begitu saja. Idealismenya: orang itu lahir di desa itu. Miskin sekali. Lalu sukses. Di kota. Ingin membangun desanya. Lewat keahlian manajemennya.

Diajarinya penduduk desa. Dengan sabar. Harus menanam apa. Dengan cara bagaimana. Dan seterusnya. Kerja keras sekali. Jadi ia kerja keras. Lalu sukses. Idealismenya tidak hilang. Lalu kerja keras lagi. Sukses lagi.

Jadi ia sukses dulu sebelum membangun smart vellagenya. Tidak ada sukses tiba-tiba. Kecuali yang bisa menemukan harta karunnya Forrest Fann di Rocky Mountain. Atau jadi tukang santet di berbagai pilkada.(***)


Foto-foto wanita muda Mongolia itu sebenarnya sudah saya siapkan. Yang cantiiiiik sekaliiiii itu. Tapi, saya pikir, apakah Via Vallen tidak cemburu?


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News