Ditinggal Anak-Istri, Akhiri Hidup dengan Cara Haram yang Sangat Panas

Ditinggal Anak-Istri, Akhiri Hidup dengan Cara Haram yang Sangat Panas
Ilustrasi.

jpnn.com - WARGA awalnya mengira bahwa api yang berkobar di bagian belakang rumah Joko Handoko, 51, warga Desa Dawu, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Senin dini hari (10/8) adalah kebakaran biasa. Namun, ketika memadamkan api, mereka mendapati mayat seorang pria. Mayat tersebut adalah Joko, sang pemilik rumah. 

Kuat dugaan, Joko nekat mengakhiri jalan hidupnya dengan membakar diri. Joko mengalami depresi setelah ditinggal istri dan anaknya ke Jakarta. 

Menurut Amini, warga setempat, itu bukan kali pertama Joko berupaya mengakhiri hidupnya. Beberapa waktu lalu, Joko tepergok membacok tangannya sendiri, namun dia bisa diselamatkan warga. 

Semasa hidupnya, Joko terimpit masalah ekonomi. Korban juga sudah lama menganggur. Istri dan anaknya pun meninggalkannya. ''Ya, mengalami depresi ditinggal anak-istri,'' ujarnya. 

Temuan mayat beserta kasus kebakaran itu langsung dilaporkan ke Polsek Paron. Pada pagi, petugas Polsek Paron langsung melakukan olah TKP. Jasad Joko langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani visum. 

Kapolsek Paron AKP I Wayan Murtika menyatakan bahwa tidak ada tanda kekerasan dan penganiayaan di tubuh Joko. ''Korban diperkirakan meninggal murni akibat bunuh diri,'' ujarnya. 

Dia menuturkan, petugas mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, sebungkus rokok serta korek yang diduga digunakan korban untuk bakar diri. (odi/ota/any/mas)   

WARGA awalnya mengira bahwa api yang berkobar di bagian belakang rumah Joko Handoko, 51, warga Desa Dawu, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News