Dituding Mendukung Terorisme, Iran: Kami Memotong Tangan Jahat ISIS Binaan Arab Saudi

Dituding Mendukung Terorisme, Iran: Kami Memotong Tangan Jahat ISIS Binaan Arab Saudi
Iran. Foto: Reuters

jpnn.com, JAKARTA - Republik Islam Iran menilai Arab Saudi tidak pantas menuduh negara lain sebagai pendukung terorisme di kawasan Timur Tengah. Pasalnya, selama ini, justru Riyadh yang mendukung kelompok-kelompok ekstremis dan takfiri seperti ISIS atau al-Qaeda.

Hal itu disampaikan Kepala Bagian Diplomasi Umum Kedutaan Besar Iran Bita Zolali sebagai respons atas pernyataan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam Abid Althagafi.

Dia mengingatkan, kelompok-kelompok yang didukung Saudi telah menyebabkan kehancuran dan instabilitas di banyak negara Islam seperti Afghanistan, Irak, Suriah dan Yaman.

"Arab Saudi harus mempertimbangkan kembali sikap serta kebijakanya daripada menuduh negara lain seperti Iran," ujar Bita dalam keterangan pers yang diterima JPNN, Jumat (17/7).

Iran sendiri, lanjut Bita, sudah terbukti sebagai kebalikan dari yang dituduhkan Saudi. "Dunia menyaksikan bahwa salah satu negara yang menentang ISIS di Irak dan Suriah adalah Iran yang memotong tangan jahat ISIS, yang merupakan kelompok binaan Amerika Serikat dan Arab Saudi, dari kawasan (Timur Tengah)," bebernya.

Bita pun menilai sangat ironis ketika Arab Saudi berbicara soal perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, sementara militernya selama lima tahun terakhir terus membombardir Yaman. Negeri Petro Dolar itu bahkan tidak segan-segan menghancurkan rumah sakit dan sekolah serta berbagai fasilitas sipil lainnya.

Keterlibatan Saudi bersama sekutunya dalam perang saudara Yaman, lanjut dia, telah membawa penderitaan luar biasa bagi warga sipil setempat.

"Blokade brutal Arab Saudi terhadap Yaman selama 5 tahun belakangan ini telah membunuh dan melukai puluhan ribu pria, wanita, dan anak-anak, serta menyebabkan kelaparan dan membahayakan kehidupan jutaan orang di Yaman," lanjut Bita.

Republik Islam Iran menilai Arab Saudi tidak pantas menuduh negara lain sebagai pendukung terorisme di kawasan Timur Tengah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News