Dituduh Kopassus, Bartolomeus Ulu Diduga Disiksa oleh Intel Australia di Timtim

Dituduh Kopassus, Bartolomeus Ulu Diduga Disiksa oleh Intel Australia di Timtim
Bartolomeus Ulu yang dituduh sebagai anggota TNI dari satuan elit Kopassus sempat ditahan selama sebulan oleh pihak Australia di Timor Timur. (Four Corners: Fence Tonis)

"Orang ini diizinkan tidur selama 10 hingga 12 jam, dan kami kemudian harus menunggu lagi, mungkin 70 jam lagi. Kami harus membuatnya lelah kembali," kata petugas intelijen itu kepada penyelidik.

"Saya bahkan berpikir anggota Polisi Militer itu seharusnya didakwa dan dikirim pulang," tambahnya.

Perintah untuk merekam interogasi

Sekitar 12 hari setelah Bartolomeus ditangkap, ada perintah dari seorang perwira intelijen untuk interogator agar mereka merekam diam-diam pengakuannya sebagai anggota Kopassus dalam misi di Timor Timur.

Sebuah memo dari seorang perwira senior intelijen Australia yang dilihat oleh Four Corners memerintahkan para interogator untuk mengatur sesi "tanya jawab" yang "memungkinkan perekaman sembunyi-sembunyi untuk memastikan wajah tahanan terlihat jelas".

Memo ini memerintahkan bahwa, jika seorang interogator Amerika digunakan, seragam mereka tidak boleh terlihat.

Kepala interogator Amerika di Timor Timur yang membantu Pasukan Internasional untuk Timor Timur (INTERFET) kepada Four Corners menjelaskan pihak militer Australia kemudian menanyakan kepada Komando Pasifik Amerika Serikat apakah video tersebut dapat dirilis untuk disiarkan di televisi.

Interogator itu, yang meminta namanya tak disebutkan, mengatakan militer Australia ingin video itu "digunakan secara politik untuk memperkuat posisi Australia bahwa Indonesia aktif mengganggu proses transisi Timor Timur."

"Mereka meminta izin untuk menggunakan itu di TV. Mereka meminta izin dari militer dan militer AS menegaskan, sama sekali tidak boleh," paparnya.

Seorang perwira intelijen Australia memerintahkan interogator untuk membuat rekaman video berisi pengakuan Bartolomeus Ulu yang dituduh sebagai anggota Kopassus dan disiksa di sebuah tempat interogasi rahasia di Timor Timur pada tahun 1999

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News