Dituduh Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina, Rusia Membalas dengan Pernyataan Mengejutkan

Dituduh Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina, Rusia Membalas dengan Pernyataan Mengejutkan
Banyak bangunan bangunan hancur akibat gempuran saat konflik Ukraina-Rusia terus berlangsung di selatan kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, Selasa (19/4/2022). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Alexander Ermochenko/aww/cfo

PBB telah mendesak kesepakatan evakuasi. Pada Sabtu, seorang petempur Ukraina di pabrik itu mengatakan sekitar 20 perempuan dan anak-anak berhasil dikeluarkan.

"Kami keluarkan warga sipil dari puing-puing dengan tali - lansia, perempuan dan anak-anak," kata sang petempur, Sviatoslav Palamar, merujuk pada reruntuhan di dalam pabrik yang membentang sejauh 4 km persegi.

Dia mengatakan Rusia dan Ukraina menghormati gencatan senjata lokal, dan dia berharap warga sipil yang dievakuasi akan dibawa ke kota Zaporizhzhia.

Ratusan warga Ukraina masih berada di dalam pabrik baja itu, menurut sejumlah pejabat Ukraina.

Ukraina mengaku sedang menyelidiki sekitar 7.600 kemungkinan kejahatan perang dan sedikitnya 500 tersangka menyusul invasi Rusia ke Ukraina 24 Februari. (ant/dil/jpnn)

Selama invasi di Ukraina, Rusia telah menghancurkan kota-kota, menewaskan ribuan warga sipil dan memaksa lebih dari lima juta orang mengungsi ke luar negeri


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News