DJ Panen Ancaman Usai Putar Remix Azan di Acara Dugem
jpnn.com - Dax J seorang DJ asal Inggris menerima ancaman pembunuhan lantaran menggabungkan suara azan dengan dentuman musik elektronik.
Remix azan tersebut diputarnya saat tampil di Orbit Festival yang berlangsung di Kota Nabeul, Tunisia, Jumat (31/4).
Aksi Dax J menimbulkan kehebohan setelah video penampilannya tersebar luas beberapa hari kemudian.
Klub malam tempat digelarnya Orbit Festival pun ikut kena getahnya.
Kepolisian setempat langsung menutup klub bernama El Guitone tersebut dan menahan pemiliknya atas tuduhan melanggar nilai-nilai moral.
"Kami tidak akan membiarkan agama dan hal-hal yang suci diserang," ujar Gubernur Nabeul, Mnaouar Ouertani kepada AFP.
Baru-baru ini Dax J menutup akun Facebook dan Twitter pribadinya setelah mendapat ancaman kematian.
Sebelumnya dia sudah menyampaikan permohonan maaf ke publik, berdalih tidak pernah berniat menyinggung siapa-siapa.
"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf tulus saya kepada siapa pun yang tersinggung oleh musik yang saya mainkan di Orbit Festival. Tidak ada niatan saya membuat kesal atau menyinggung siapa pun," ujar DJ kelahiran London itu. (AFP/BBC/NME/dil/jpnn)
Dax J seorang DJ asal Inggris menerima ancaman pembunuhan lantaran menggabungkan suara azan dengan dentuman musik elektronik.
Redaktur & Reporter : Adil
- Pendeta Gilbert Lumoindong Digugat Aktivis Kristiani di PN Jakpus
- Pendeta Gilbert Diduga Menista Agama, Ketua PITI Minta Polisi Tegas
- Galih Loss Mengaku Video Penistaan Agama untuk Menghibur dan Endorsemen
- Pendeta Gilbert Lumoindong Dipolisikan Lagi Soal Dugaan Penistaan Agama
- Giliran KPI Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya
- Polda Metro Jaya Usut Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert Lumoindong