Djarot Mengaku Dianggap tak Islami

Djarot Mengaku Dianggap tak Islami
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi usai mengikuti Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi DKI Jakarta di Ruang Paripurna DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (31/5). Rapat mengagendakan pengumuman pemenang hasil Pilkada DKI Jakarta dan pengunduran diri Ahok. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku dikecam karena melarang sahur on the road. Sebab, dia dianggap melarang orang untuk sahur.

"Gara-gara saya keras untuk melarang sahur on the road, saya juga di-bully, dianggap melarang sahur, dianggap tidak Islami, dianggap tidak sahur," ‎kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Selasa (20/6).

Mantan Wali Kota Blitar itu mengaku, tidak pernah melarang sahur. ‎Sebab, menurut Djarot, sahur wajib dilakukan.

"Yang saya larang itu on the road, sebab lebih banyak mudaratnya. Karena banyak diboncengi oleh geng-geng motor dan rawan untuk berbuat kriminal,"‎ tutur Djarot.

Pada Senin dini hari, sejumlah pemuda diduga anggota geng motor bentrok dengan serombongan pemuda yang sedang melakukan sahur on the road di Jalan Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
‎Ada delapan pemuda terluka imbas senjata tajam.

Djarot mengatakan, perlu ada penindakan ‎terkait konflik atau bentrokan yang terjadi ketika sahur on the road. "Siapa yang bisa menindak? Ya, Kepolisian," ucapnya. (gil/jpnn)

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku dikecam karena melarang sahur on the road. Sebab, dia dianggap melarang orang untuk sahur.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News