DKI Loloskan Dua Siswa ke Paskibraka

Kabar Pelecehan Seksual Tunggu Penyelidikan

DKI Loloskan Dua Siswa ke Paskibraka
HORMAT - Anggota Paskibraka usai diambil sumpah dan dikukuhkan sebagai Pengibar Bendera Merah Putih, Minggu (15/8) lalu, di Istana Negara, Jakarta. Foto: Mustafa Ramli/Jawa Pos.
"Meskipun tidak masuk seleksi nasional, lolos tingkat provinsi saja sudah cukup membanggakan. Paskibraka memberi banyak kontriobusi dalam menggembleng diri. Saya jadi tambah disiplin dan percaya diri," ujar Sarah Neville, siswi SMA Gonzaga Jakarta Selatan, rekan sesama Paskibraka Yuni dan Tri, saat ditemui di lokasi karantina komplek gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Merdeka Selatan.

Menurut Kabid Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Disorda) DKI Firmansyah pula, seluruh Paskibraka yang lolos seleksi baik tingkat provinsi apalagi nasional, merupakan siswa pilihan. Mereka telah digembleng sebelumnya setelah dinyatakan lolos seleksi tahap awal di masing-masing kecamatan. Penggemblengan diarahkan pada pembentukan karakter yang disiplin. Selain baris-berbaris, seluruh anggota Paskibraka dilatih sedemikian rupa dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

Sementara itu, terkait kabar terjadinya dugaan pelecehan seksual yang dialami anggota Paskibraka saat penggemblengan di Cibubur pada awal Juli lalu, pihaknya membantah dilakukan oleh senior yang bertanggungjawab melatihnya. "Benar tidaknya, menunggu hasil penyelidikan. Tapi yang jelas, yang disangka itu senior angkatan 2005. Sementara yang bertanggungjawab menggembleng (adalah) lulusan 2007 dan 2008. Jadi kalau benar, itu oknum. Tidak bisa Paskibraka dicemarkan seperti itu," katanya.

Firmansyah menyebut, pihaknya juga masih tidak mengerti bentuk pelecahan seksual yang dituduhkan salah satu orangtua siswa itu. Sebab katanya, dalam definisi umum, disebut pelecehan jika pelaku dan korban berbeda jenis kelamin. Sementara dalam karantina, anggota Paskibraka putri dan putra dipisah. Jaraknya 100 meter, serta untuk bisa menemui satu sama lain juga harus melalui izin penjaga piket.

JAKARTA - Warga DKI Jakarta masih patut berbangga. Pasalnya, dua siswa utusan DKI Jakarta masuk dalam seleksi nasional Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News