Doa Mathur

Oleh: Dahlan Iskan

Doa Mathur
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ternyata daya tampung perutnya memang sedikit. Ususnya 135 cm lebih pendek dari usus saya.

Usus Mathur pernah harus dipotong untuk menyelamatkan jiwanya. Ia ditembak dari jarak dekat. Kena bagian pinggang. Tembus ke dalam. Peluru bersarang di perutnya.

Malam itu, Januari 2015, Mathur baru pulang dari Surabaya. Tidak ada yang membuntutinya.

Menjelang sampai di rumahnya di Bangkalan, pukul 02.00, ia melihat ada orang bersepeda motor. Berboncengan. Pakai jaket. Tanpa masker penutup muka. Tetapi ia mengira itu orang lewat saja.

Marhur pun menghentikan mobil di depan pintu pagar. Mobil Avanza. Ia turun dari mobil. Siap-siap membuka gembok pintu pagar. Dor! Dari jarak sekitar 2 meter.

Si penembak lari menuju sepeda motor. Mathur mengejarnya. Duel. Mathur terjatuh. Darah terlalu banyak keluar. Ia berteriak: maling.

Keluarganya membawa Mathur ke RS Bangkalan. Untuk difoto seberapa parah dalam perutnya. Lalu dibawa ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Ia tidak ingat apa lagi yang terjadi. Mathur koma selama 9 hari.

Yang ia ingat: setengah bulan sebelumnya, KH Fuad Amin, ketua DPRD Bangkalan ditangkap KPK. Ia divonis terbukti korupsi APBD hampir Rp 500 miliar.

Dalan Iskan menulis doa Mathur Husyairi menjelang Pemilu. Mathur orang Madura dari Bangkalan. Yang pernah ditembak dari jarak dekat karena anti-korupsinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News