Dodong Kodir, 15 Tahun Menekuni dan Menciptakan Alat-Alat Musik dari Limbah

Bikin Kolaborasi di Yunani, Juga Konser Tunggal di Belgia

Dodong Kodir, 15 Tahun Menekuni dan Menciptakan Alat-Alat Musik dari Limbah
Dodong Kodir saat tampil di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (10/5). Foto : Raka Deny/Jawa Pos

Ingin tahu bagaimana suara petir dihasilkan" Saat itu, Dodong mengangkat sebuah tempat minum berbentuk buah labu. Bagian bawahnya dipangkas, lalu ditambal dengan pelat seperti seng. Di tengah-tengah pelat itu dipasang sebuah per kecil namun panjang. Saat labu tersebut digoyang, terdengar suara mirip petir dengan desiran angin kencang.

"Ini namanya Tornadong," kata Dodong seusai pementasan ketika ditanya tentang alat musik yang menghasilkan suara mirip petir itu. Dia menceritakan, dirinya menciptakan tornadong setelah menyaksikan bencana tornado di Amerika Serikat.

Selain tornadong, Dodong menunjukkan alat musik lain, yaitu alpedo. Itu adalah semacam alat petik yang dibuat dari alat petik bekas. Di tangan Dodong, alat tersebut dijadikan alat petik serbaguna. "Mau nuansa musik Jepang" Bisa," ujarnya sambil memetik alpedo. Terdengarlah suara musik khas Jepang.

"Mau irama khas Meksiko" Juga bisa," katanya menantang. Tak lama kemudian, dia memainkan alat petiknya itu, lalu keluarlah irama seperti latar belakang musik film Zorro, pahlawan fiksi asal Meksiko.

Kreativitas Dodong Kodir ini termasuk langka. Selama 15 tahun dia menggeluti jenis musik "yang tak biasa". Disebut "tak biasa"

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News