Dokter dan Perawat di Aceh Positif COVID-19, IDI Beri Tanggapan Begini
Bisa saja dokter dan perawat tersebut tertular ketika proses menangani pasien, atau bahkan pada saat beraktivitas di luar lingkungan rumah sakit.
Apalagi, kata Safrizal, kondisi daerah Tanah Rencong juga sudah sangat longgar dari langkah antisipasi COVID-19.
Ketika kasus virus corona di Aceh terus menunjukkan penambahan, namun keinginan masyarakat untuk tetap bertahan menerapkan protokol kesehatan malah semakin rendah.
"Orang yang bekerja di pelayanan pasien juga pulang ke rumah, juga duduk di warung kopi, pergi ke pasar, jadi banyak sekali faktor (penularannya)," kata Safrizal.
Menurut Safrizal, untuk ketersediaan APD di Aceh masih cukup.
Katanya, apabila tenaga medis telah menggunakan APD lengkap, dan proteksi yang ketat, tetapi potensi penularan juga masih ada, apalagi ketika Protab tidak dijalankan dengan baik.
BACA JUGA: Keponakan Tewas Secara Tragis di Tangan Sang Paman, Ternyata Ini Penyebabnya
"Maka saya menyarankan semua fasilitas pelayanan kesehatan harus mengevaluasi terhadap SOP, penanganan pasien, sehingga mereka bisa menerapkan dengan benar upaya ini guna menghindari kemungkinan tertularnya tenaga medis dari COVID-19," katanya.(antara/jpnn)
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh angkat bicara terkait beberapa tenaga medis yang positif terpapar COVID-19.
Redaktur & Reporter : Budi
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pedalaman Nagan Raya
- Menyelundupan 19 Kg Sabu-Sabu dari Malaysia, 5 Tersangka Diringkus Bareskrim
- Zeni
- Ribuan Jemaah Thariqat Syattariyah di Nagan Raya Sudah Merayakan Idulfitri