Dokter Hasto Beberkan Tips Sederhana Cegah Stunting, Singgung soal Ikan Lele

Dokter Hasto Beberkan Tips Sederhana Cegah Stunting, Singgung soal Ikan Lele
Kepala Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dokter Hasto memberikan arahan pada Kegiatan Temu Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) Provinsi Jawa Tengah. Foto: dok BKKBN

SIGA merupakan data operasional bagi petugas KB dan pihak terkait dalam melakukan intervensi terhadap program BKKBN, khususnya program Bangga Kencana.

"SIGA menjadi penting karena sudah ditetapkan menjadi satu data keluarga. Nah, SIGA ini juaranya adalah di Jateng karena PPKBD dan Sub PPKBDnya luar biasa," ucap dokter Hasto.

Pada pertemuan ini dokter Hasto juga menyampaikan arahannya terkait PPS. Untuk PPS batas hamil 35 tahun dan  usia menikah ideal menurut BKKBN laki-laki 25 tahun dan perempuan usia 21 tahun.

"Mengapa usia 35 tahun maksimal untuk hamil, karena pada dasarnya manusia dari lemah dikuatkan, dari kuat dilemahkan. Puncaknya ada di umur 32 tahun. Sejak umur 32 tahun kita sudah mulai menua. Sejak usia 32 tahun sudah mulai keropos tulang-tulangnya,"  ucapnya.

Terkait makanan, menurut dokter Hasto, sebaiknya dalam  program  PPS  asupan protein yang dikonsumsi ibu hamil dan balita  adalah protein hewani.

Contohnya, lele. Karena lele lebih baik daripada daging lainnya. Lele mengandung lemak yang mngandung DHA Omega 3. "Yang membuat otak cerdas adalah DHA Omega 3," ujar dokter Hasto.

Dokter Hasto mengatakan intervensi terhadap PPS dapat disederhanakan  menjadi tiga pendekatan, yaitu makanan, ukuran ideal badan, dan kahanan (lingkungan, sanitasi, jamban, rumah).

“Ada yang sudah dikasih jamban tapi masih ada yang rutin BAB  (buang air besar) di sungai yang bisa mnyebabkan diare, kemudian ada yang menderita TBC, karena rumahnnya kumuh jendelanya tidak ada, tidak ada sirkulasi udara," lanjutnya.

Pprogres percepatan penurunan stunting cukup menantang, terlebih mengubah pola hidup masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News