Dokter Jamhari Farzal Meninggal Dunia, Sehari Sebelumnya Divaksin Covid-19

Dokter Jamhari Farzal Meninggal Dunia, Sehari Sebelumnya Divaksin Covid-19
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi (tengah), Senin (25/1). Foto: ANTARA/Aziz Munajar

jpnn.com, PALEMBANG - Polisi mengatakan meninggalnya seorang dokter di Kota Palembang bukan karena vaksin Sinovac, meski terdapat rekam vaksinasi sehari sebelumnya.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, dokter bernama Jamhari Farzal (49) tersebut meninggal karena serangan jantung berdasarkan hasil visum luar Biddokes RS Bhayangkara Palembang.

"Kami tidak melakukan visum pemeriksaan dalam karena tidak ada tanda-tanda kekerasan dan keluarga korban juga tidak menginginkan adanya autopsi," ujarnya, Senin (25/1).

Dokter Jamhari ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya yang terparkir di Alfamart Sultan Muhammad Mansyur Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang pada Jumat (22/1) pukul 21.00 WIB.

Supriadi menjelaskan dari rekaman kamera pengawas, Jamhari diketahui menepi di Alfamart pada Jumat pukul 08.05 WIB.

Kemudian korban tidak keluar dari mobilnya sampai ditemukan meninggal pukul 21.00 WIB.

Saat ditemukan pertama kali posisi korban tertelungkup ke arah kiri dengan tangan kanan memegang dada kiri, di dekat korban terdapat satu kaplet obat Nitrokaf Retard berisi 10 kapsul, namun satu kapsul sudah hilang.

Setelah berkonsultasi dengan tim ahli, Nitrokaf Retard diketahui sebagai obat untuk penderita jantung dan petugas menduga satu kapsul yang hilang sudah dimakan korban sebelum meninggal dunia.

Dokter Jamhari ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya yang terparkir di Alfamart.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News