Dokter Lebih Senang Bekerja di Kota Besar

Dokter Lebih Senang Bekerja di Kota Besar
Dokter Lebih Senang Bekerja di Kota Besar
Dari hasil catatan levels of care and administration, ungkap Slamet, 30 persen masyarakat lebih memilih mengobati sendiri. Padahal, total dokter umum mencapai 80.591. Sedangkan dokter spesialis sebanyak 2.0176 tercatat pada 31 Desember 2011. "Tapi, sebagian dokter berada di kota-kota besar akibat kebijakan pemerintah yang tidak mendistribusi ke pelosok-pelosok," imbuh Slamet.

Sementara itu, Wakil Ketua Komite III DPD RI Istibsjaroh beranggapan bahwa banyak dokter lebih memilih di kota-kota besar seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Ini merupakan suatu kesalahan pembagian kerja yang menyebabkan menumpuknya dokter di kota besar. "Seharusnya, bagi dokter-dokter di kota terpencil diberikan intensif atau upah besar agar para dokter mau ditempatkan di sana," papar dia.

Istib menilai, di kota besar tunjangannya lebih banyak dibandingkan di kota terpencil. Selain itu, warga di kota besar punya taraf perekonomian lebih besar, sehingga dokter lebih terjamin kehidupannya ketimbang kota terpencil yang taraf ekonominya menengah ke bawah.

 

Untuk itu, sambungnya, Komite III DPD RI berusaha meminta kepada eksekutif yang berkaitan dengan masalah ini agar daerah terpencil bisa mendapatkan jaminan kesehatan. "Tenaga dokter dan perawat bisa merata ke pelosok daerah terpencil. Serta, dalam keadaan emergensi yang mengancam jiwa, dapat melakukan pertolongan pertama dan dilakukan tindakan secara terus menerus," papar anggota DPD RI asal Jawa Timur ini. (fdi)

JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memahami perlunya pengaturan keperawatan sebagai produk hukum. Tujuannya, meningkatkan profesionalisme perawat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News