Dokter Patrianev Darwis: Dia Syahid, tetapi Sebenarnya Bisa Dicegah

Dokter Patrianev Darwis: Dia Syahid, tetapi Sebenarnya Bisa Dicegah
Pemakaman jenazah pasien COVID-19. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hingga saat ini tercatat lebih dari 600 dokter meninggal dunia selama menangani pandemi COVID-19.

Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (PP IKABI) dr Patrianev Darwis SpB KV menyebutkan kematian dokter pada saat pandemi COVID-19 sebenarnya bisa dicegah.

“Beberapa guru besar kita meninggal karena COVID-19. Dia syahid, tapi sebenarnya bisa dicegah. Permasalahannya karena pemangku kebijakan tidak paham apa itu epidemi dan apa itu penyakit. Kalau mereka paham apa itu tidak akan terjadi lonjakan kasus yang demikian cepat,” ujar Patrianev dalam diskusi yang dipantau di Jakarta, Sabtu (31/7).

Dia menambahkan memang penyakit akibat COVID-19 tersebut bisa sembuh jika ditangani dengan tepat.

Namun, jika terjadi epidemi dan lonjakan kasus demikian cepat sehingga kapasitas fasilitas kesehatan tidak memadai maka akan menyebabkan banyak masyarakat yang terinfeksi tidak tertolong.

Dokter Patrianev membandingkan pada saat awal pandemi yang mana tenaga kesehatan menggunakan perlengkapan seadanya, jumlah dokter yang meninggal sedikit.

“Anehnya sekarang kita bekerja dengan perlengkapan yang lebih baik, tetapi terjadi kematian yang tinggi pada dokter dan tenaga kesehatan,” tambah dia.

Pihaknya mencatat lebih dari 600 dokter meninggal dunia selama menangani pandemi. Bahkan pada Juli saja, dokter yang meninggal mencapai 168 orang.

Data PP IKABI menyebut ada sekitar 600 dokter meninggal dunia selama pandemi COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News