Dokter Patrianev Darwis: Dia Syahid, tetapi Sebenarnya Bisa Dicegah

Dokter Patrianev Darwis: Dia Syahid, tetapi Sebenarnya Bisa Dicegah
Pemakaman jenazah pasien COVID-19. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Padahal pada puncak pandemi pada Januari 2021, jumlah dokter yang meninggal sebanyak 68 orang.

“Kematian dokter meningkat drastis pada Juli ini, tiga kali lipat dari pada puncak gelombang pertama. Setiap hari ada lima hingga enam dokter yang meninggal pada bulan ini. Belum lagi kalau kita hitung dokter gigi, tenaga kesehatan, dan lainnya,” terang dia.

Dikatakan, dokter yang terdampak bukan hanya dokter penyakit dalam, tetapi juga semua dokter.

Dokter juga tidak mungkin mengangkat bendera putih karena terikat pada sumpah dokter dan Kode Etik Kedokteran.

“Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak yakni memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional. Memberikan pelayanan medis sesuai standar, menerima imbalan jasa, dan memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien dan keluarganya,” terang dia.

Dokter memiliki risiko yang tinggi dikarenakan terpapar virus dalam jangka waktu yang lama, keletihan, kelelahan bekerja, stigmatisasi, stigmatisasi, kekerasan verbal dan fisik, hingga jam kerja yang panjang.

Dokter, lanjut dia, meninggal banyak dikarenakan tidak bisa menolak pasien, alat pelindung diri terbatas, pelacakan pasien terbatas, pemeriksaan swab baik antigen maupun PCR berbayar, dan pelacakan bahkan di fasilitas kesehatan jelek.

Dia berharap perlu adanya perlindungan negara terhadap dokter yang meninggal baik itu dokter ASN dan yang bukan ASN, tunjukkan simpati dan empati dan negara harus serius menangani COVID-19 serta tidak lagi membenturkan kesehatan dengan ekonomi. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Data PP IKABI menyebut ada sekitar 600 dokter meninggal dunia selama pandemi COVID-19.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News