Dokter Reisa Menjawab 6 Mitos seputar Vaksin dan COVID-19

Dokter Reisa Menjawab 6 Mitos seputar Vaksin dan COVID-19
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro. Foto: Biro Pers Istana

Dijelaskan, merokok juga berpotensi menularkan droplet ke lingkungan sekitar, apalagi jika dilakukan di ruangan yang tidak memiliki sirkulasi udara yang bagus. Hal itu membuat virus bertahan di udara dan berpotensi terhirup oleh orang lain.

3. Anak-anak kebal terhadap COVID-19

Reisa juga membantah mitos yang menyebut anak-anak kebal terhadap COVID-19. Dia mengatakan bahwa tingkat kematian anak-anak karena COVID-19 di Indonesia justru tergolong tinggi.

"Jadi jangan salah kaprah, anak-anak ini bukan berarti kebal dan justru malah kita harus bersedih karena di Indonesia ini tingkat kematian anak karena COVID-19 ini tinggi sekali dibanding negara lainnya. Jadi kita harus hati-hati ekstra jaga anak-anak, ajarkan mereka protokol kesehatan 3M," kata perempuan kelahiran 28 Desember 1985 itu.

4. Abaikan prokes karena sudah disuntik vaksin COVID-19

Mitos selanjutnya adalah anggapan bahwa protokol kesehatan dapat diabaikan setelah menerima vaksin COVID-19.

Reisa menilai hal itu salah kaprah, karena vaksinasi COVID-19 tidak membuat tubuh menjadi kebal 100 persen.

Vaksin, kata dia, merupakan bagian dari ikhtiar membentengi diri dari penularan COVID-19. Selain vaksin, ikhtiar lain yang harus dilakukan adalah menerapkan protokol kesehatan.

Dokter Reisa Broto menjawab sejumlah mitos seputar vaksin dan COVID-19 yang berkembang di masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News