Dokter RSUD Mogok Lantaran Setahun Tak Terima Insentif Jasa Medis

Dokter RSUD Mogok Lantaran Setahun Tak Terima Insentif Jasa Medis
Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad. Foto: dokumen JPNN

"Bukan mogok, ini hanya tak masuk pagi tadi saja. (Dokter) Lagi ada sedikit penyampaian aspirasi saja. Ini sudah normal kembali. Semua pelayanan medis sudah kembali normal," ujar Budi seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

dr Apri Hidayat perwakilan dari dokter di RSUD menuturkan, aksi tersebut merupakan bentuk protes dari para dokter yang ada di RSUD terkait remunirasi atau insentif jasa medis yang sudah menunggak hampir setahun ini. Besaran tunggakan insentif itu secara umum mencapai Rp 2 miliar rupiah.

"Bukan mogok kerja sebenarnya, ini kami hanya minta waktu sebentar agar hak kami ini segera dijelaskan. Sudah hampir setahun jasa medis kami tak dibayar," ujar Apri, kemari.

Aksi protes para dokter itu langsung ditanggapi wakil wali kota Batam Amsakar Achmad. Amsakar yang datang bersama Dekretaris Daerah (Sekda) Pemko Batam Jefridin langsung mengajak para dokter tersebut untuk berdialog di ruangan komite medik RSUD.

Usai pertemuan kepada wartawan, Amsakar membenarkan jika aksi mogok para dokter itu terkait hak jasa medis para dokter yang belum dibayar. "Uang jasa medis rekan-rekan dokter ini belum dibayar. Kami sudah sama-sama menguraikan masalah ini dan hasilnya ternyata ada dua faktor," ujar Amsakar.(eja)


Para dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah mogok kerja, Senin (14/8) pagi.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News