Donald Trump Kembali Berkuasa, Para Pemimpin Eropa Tak Gembira

Jerman, sebagai salah satu anggota utama NATO, terus menyatakan bahwa meskipun hubungan dengan AS tetap penting, Eropa harus dapat menentukan arah kebijakan luar negeri dan keamanan mereka tanpa tergantung pada satu kekuatan besar.
Ia juga memperingatkan bahwa kebijakan Trump yang cenderung transaksional dapat memperburuk ketegangan di kawasan Eropa.
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga ikut menegaskan bahwa kerja sama dengan AS tetap menjadi pilar utama keamanan Jerman dan Eropa.
Namun, ia mengingatkan bahwa Eropa harus memimpin dalam menentukan arah masa depan, terutama dalam menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim, ketegangan dengan Rusia, dan kebijakan perdagangan yang semakin proteksionis.
Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou berbicara tentang tantangan besar yang bakal dihadapi Uni Eropa jika mereka tidak bersatu dalam merespons kebijakan Trump.
Bayrou menekankan bahwa hanya melalui kerja sama antara negara-negara Eropa-lah mereka dapat mengatasi tekanan yang semakin besar dari kebijakan AS yang terkesan mendominasi.
Menurutnya, kegagalan Eropa untuk bersatu dapat mengarah pada kehancuran ekonomi dan politik bagi Uni Eropa.
Aliansi yang terus diuji
Trump tampil dengan gaya kepemimpinan yang khas, provokatif, berani, dan penuh kontroversi. Bahkan, sekutu-sekutu Amerika di Eropa pun resah dibuatnya
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump
- Listrik Padam di Seantero Spanyol & Portugal, Penyebabnya Masih Misteri
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Gubernur Lemhannas Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS