Donald Trump: Situasi Dua Pekan Mendatang Sangat Menyakitkan

Donald Trump: Situasi Dua Pekan Mendatang Sangat Menyakitkan
Presiden AS Donald Trump berdiri di depan sebuah layar grafik yang menjelaskan proyeksi kematian warga akibat COVID-19, Selasa (31/3) di Gedung Putih, AS. Foto: ANTARA/REUTERS/Tom Brenner/wsj.

jpnn.com, NEW YORK - Pemerintah Amerika Serikat pada Selasa (31/3) berpacu membangun ratusan rumah sakit darurat dekat kota-kota besar untuk mengatasi tekanan pada sistem perawatan kesehatan yang kewalahan saat Presiden Donald Trump memperkirakan situasi dua pekan mendatang akan "sangat menyakitkan".

Korban tewas akibat corona di AS, yang dihitung Reuters, menyentuh 800 pada Selasa, tertinggi dalam sehari sejauh ini.

Hampir separuh korban tewas itu ada di negara bagian New York, pusat pandemi corona, dan Wali Kota New York Bill de Blasio minta penegakan hukum dari pemerintahan Trump.

"Inilah titik di mana kami harus siap untuk pekan depan, saat kami memperkirakan peningkatan sangat tinggi dalam jumlah kasus. Apa yang saya minta jelas, pekan lalu, yakni personel medis militer dikerahkan di sini," de Blasio mengatakan di Pusat Tenis Nasional Billie Jean di Queens, tempat rumah sakit lapangan dibangun terburu-buru.

Pusat tenis itu digunakan unutk Kejuaraan Tenis AS Terbuka, yang dijadwal akan berlangsung 24 Agustus tahun ini.

De Blasio, dari Partai Demokrat, mengatakan dia telah meminta Gedung Putih tambahan 1.000 perawat, 300 ahli terapi pernapasan dan 150 dokter pada Minggu.

Lebih dari 3.700 orang meninggal akibat corona di AS selama wabah, melebihi korban tewas serangan 11 September 2001. Total kasus terkonfirmasi di AS jadi 184.000, naik 21.000 dari Senin.

Ahli kesehatan Gedung Putih mengatakan antara 100.000 hingga 200.000 orang dapat meninggal akhirnya karena penyakit pernapasan di AS meski ada perintah di kebanyakan besar kota-kota besar menahan warga Amerika tinggal di rumah.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperkirakan situasi dua pekan mendatang akan sangat menyakitkan terkait korban wabah virus corona atau covid-19 yang terus bertambah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News