Donatur Hillary Dekati Obama
Kamis, 19 Juni 2008 – 10:10 WIB
KALAH dalam bursa capres Demokrat setelah sekitar 16 bulan bertarung, tidak lantas membuat Hillary Rodham Clinton menyerah dan berpangku tangan. Justru, politikus perempuan 60 tahun itu sedang giat-giatnya mendukung Barack Obama guna memperbesar peluang kemenangan Demokrat dalam pilpres AS November mendatang. Selasa waktu setempat (kemarin WIB), beberapa donatur kampanye Hillary menyatakan bahwa mereka akan bertemu Obama pekan depan. Pertemuan penting itu akan diselenggarakan di Hotel Mayflower, Washington, pada 26 Juni. ”Tujuannya adalah menenangkan para penopang dana utama Hillary setelah kemenangan Obama awal bulan ini,” papar direktur keuangan Hillary, Jonathan Mantz.
Dalam pertemuan tersebut, rencananya, mantan first lady AS itu akan memperkenalkan Obama dengan para donatur utamanya. Selain untuk lebih mengenal Obama yang selama ini diposisikan sebagai lawan, pertemuan itu juga diharapkan berujung pada penggalangan dana kampanye untuk capres Demokrat tersebut. Sebab, pertarungan yang dihadapi Obama hingga November nanti akan jauh lebih sulit.
Mulai Kamis depan (26/6), Hillary dan Obama akan menemui beberapa kelompok donatur yang selama ini mendukung kampanye satu-satunya kandidat perempuan itu secara finansial. ”Tantangannya adalah menggerakkan para donatur itu untuk mengalirkan dana mereka pada capres dari kubu yang selama ini berseberangan,” ujar Direktur Keuangan Hillary di Florida, Alexander Heckler.
Namun, untuk mendapatkan dukungan dana dari donatur kelas kakap Hillary, ada satu syarat penting yang harus dipenuhi Obama. Politikus lulusan Harvard University itu harus bersedia ikut menanggung utang kampanye Hillary. Hingga April lalu, jumlah utang Hillary dilaporkan mencapai lebih dari USD 20 juta (sekitar Rp 185,9 miliar). Jumlah tersebut diprediksi meningkat setelah dia menghentikan kampanye sejak 7 Juni. (AP/hep/ami)
KALAH dalam bursa capres Demokrat setelah sekitar 16 bulan bertarung, tidak lantas membuat Hillary Rodham Clinton menyerah dan berpangku tangan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas