Donggi Sonoro Terancam Ditinggal Pembeli

Donggi Sonoro Terancam Ditinggal Pembeli
Donggi Sonoro Terancam Ditinggal Pembeli
JAKARTA – Nasib gas Donggi-Senoro makin tak jelas jika pemerintah tetap bertindak lambat. Pasalnya, tiga calon pembeli gas dari lapangan Senoro Matindok itu mengancam mundur jika pemerintah hingga Juni nanti tak segera mengirimkan sinyal terkait kelanjutan proyek itu. “Mereka memberi deadline kepada pemerintah bulan depan untuk kepastian soal ini,” kata Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Bagus Setiardja di Jakarta.

Seperti diketahui, Konsorsium Dongi-Senoro (DS LNG) telah menerima tiga calon pembeli gas dari lapangan Senoro Matindok Sulawesi Tengah. Ketiganya yakni, Kyushu Electric Power Co Inc, Korean Gas Corp (Kogas), dan Chubu Electric Power.

Chubu telah memiliki kontrak pembelian 1 juta Metric Ton per tahun untuk 15 tahun, sedangkan Kyushu dan Kogas akan menyerap LNG yang sebelumnya akan dibeli Kansai sebanyak 1 juta metric ton per tahun. Seamentara Kyushu, berencana menyerap 0,3 juta metrik ton per tahun dan Kogas 0,7 juta metrik ton per tahun. Dengan lama kontraknya sekitar 15 tahun.

Bagus mengaku, bahwa Konsorsium Donggi-Senoro (DS LNG) hingga saat ini masih menunggu keputusan pemerintah soal kelanjutan proyek itu nantinya mana yang terbaik.Sementara itu, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan, pemerintah seharusnya konsisten dan menggunakan seluruh data, perhitungan, dan kajian yang ada serta keputusan awal dimana gas Donggi-Senoro sebagian besar untuk ekspor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News