Doni Curiga Hasil Survei soal Kemendikbudristek Tak Sesuai Realita

Doni Curiga Hasil Survei soal Kemendikbudristek Tak Sesuai Realita
Mendikbudristek Nadiem Makarim. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) merilis temuan survei nasional dari Lembaga Indikator. Hasilnya, lebih dari 75 persen masyarakat puas dengan kebijakan Mendikbudristek Nadiem Makarim.

"Kebijakan Nadiem yang paling populer dan dinilai bermafaat adalah sifatnya belanja, dan penggelontoran uang,” ujar Ketua Dewan Pengarah Aliansi Penyelenggara Pendidikan Indonesia (APPI) Doni Koesoema A menanggapi hasil survei tersebut.

Doni Koesoema mengungkapkan, empat program yang populer dan dinilai bermanfaat sifatnya dan masuk dalam kuadran II, yaitu diketahui publik.

Dirasakan bermanfaat, lanjutnya adalah terkait dengan penggelontoran anggaran pendidikan, seperti dana BOS yang langsung ditransfer ke rekening sekolah, KIP Kuliah Merdeka, Bantuan Kuota data internet oleh Kemendikbudristek dan Pembelajaran Tatap Muka,” tegas Doni.

Terkait kebijakan dana BOS, Doni menilai Nadiem hanya melanjutkan apa yang selama ini sudah ada. KIP Kuliah dan bantuan kuota adalah kebutuhan nyata selama pandemi.

Terkait PTM, mengapa kebijakan ini populer karena orang tua dan siswa sudah ingin pembelajaran dilakukan secara tetap muka setelah hampir 2 tahun dilanda pandemi. Kebijakan ini meskipun populer tidak terkait langsung dengan transformasi pendidikan di masa depan. 

"Dana BOS dan KIP adalah kebijakan rutin,” sambung Doni.

Terkait Revisi UU Sisdiknas, kebijakan Nadiem masuk dalam kuadran 3, yaitu popularitas program lebih rendah dari 40 persen, dan kurang dari 80 persen warga menilai program tersebut bermanfaat. (esy/jpnn)

Ketua APPI Doni Koesoema menyayangkan sikap Pemda yang malah mengalihkan untuk pendidikan


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News