Doni Monardo

Oleh: Dahlan Iskan

Doni Monardo
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Kalau Pak Dahlan mau, nanti saya kirimi obatnya," katanya.

Baca Juga:

Rupanya Pak Doni melihat rambut saya mulai menipis. Juga mulai terlihat botak di bagian dekat ubun-ubun. Sudah pula lebih banyak ubannya.

Seminggu kemudian saya menerima kiriman paket. Dari membaca nama pengirimnya saya sudah bisa menebak isinya: obat penumbuh rambut.

Saya buka. Banyak sekali. Di botol-botol kecil ukuran sekitar 100 cc.

Saya pun memotret kiriman itu. Fotonya saya kirim ke beliau, dengan ucapan terima kasih.

Saya berjanji untuk memakainya tanpa menyebut mulai kapan.

Janji itu belum saya penuhi. Sampai beliau meninggal dunia hari Minggu sore lalu dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata kemarin siang.

Anda sudah tahu: komandan upacara pemakaman itu adalah Kepala Staf TNI AD yang baru: Jenderal Maruli Simanjuntak.

Doni Monardo ikut menyelamatkan kita semua. Pun di saat beliau sendiri sebenarnya sudah tahu: kanker sedang mengancam keselamatannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News