Doooor! Dikira Maling, Polisi Salah Tembak Anak Sendiri

Doooor! Dikira Maling, Polisi Salah Tembak Anak Sendiri
Ilustrasi. foto: dokumen JPNN

Yoviaes mengimbau seluruh anggota Polri di Provinsi Bengkulu untuk tidak ceroboh dalam menghadapi situasi apa pun.

''Dari kejadian itu, kita ambil pelajaran bahwa dalam menghadapi situasi apa pun kita harus sadar dan tenang. Harus mengetahui dan memastikan situasi seperti apa yang kita hadapi. Baru setelah itu melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan SOP. Kejadian tersebut nanti kami periksa dan evaluasi. Saya belum tahu apa masalah kejadian itu, karakter pemegang senpi tersebut bagaimana, dan hasil olah TKP-nya seperti apa. Saya belum tahu,'' terang Yovianes.

Tewasnya Bagas karena ditembak papanya, Aiptu BS, mengejutkan banyak pihak.

Sehari-hari Aiptu BS dikenal warga dan teman-teman sebagai sosok yang baik, tak pernah keras dengan anak, dan selalu mendidik anak dengan lembut.

''BS orang yang baik. Tidak neko-neko dan tidak pernah membuat masalah. Dia sosok ayah yang baik. Merokok saja tidak,'' imbuh Sukarmandi, anggota Polres Bengkulu.

Secara terpisah, Ketua RT 04 Riskan membenarkan bahwa BS adalah sosok yang patut dicontoh.

''Kami, warga, tak bisa bicara apa-apa lagi. Tahu kejadian tersebut baru pagi tadi, Bagas sudah meninggal. Kami tidak percaya hal itu terjadi kepada warga saya. Terasa mimpi. Soalnya, BS bukan orang tua yang keras. Mengajari anak-anaknya saja lembut dan sangat bijaksana,'' tuturnya. (rif/dtk/tew/c22/ami/jpnn)


Bunyi pintu terbuka membuat Aiptu BS, 43, terbangun. Saat itu menunjukkan pukul 03.30 WIB, Rabu (26/4).


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News