Dosen UI Ciptakan Alat Pemurnian Air yang Ramah Lingkungan

Alat yang awalnya dirancang untuk penggunaan skala kecil seperti rumah tangga, kini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam skala lebih besar dan bahkan berpotensi untuk diterapkan di sektor industri.
Dalam pembuatan alat ini, Prof. Bismo menyebut ada beragam tantangan yang dihadapi, seperti ketersediaan alat dan teknologi murah yang masih kurang, sumber daya manusia yang belum
memadai, hingga persepsi masyarakat yang masih menganggap air minum dalam kemasan lebih baik.
“Saya berharap inovasi ini dapat membantu masyarakat serta perusahaan dan kawasan industri dalam menyediakan air bersih dengan biaya lebih efisien dan ramah lingkungan,” kata dia.
Sementara itu, Dekan FTUI Prof. Kemas Ridwan Kurniawan menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan Arofah.
Dia berharap teknologi Arofah semakin berkembang, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati akses air minum gratis berkualitas.
“Kehadiran Arofah tidak hanya berkontribusi pada penyediaan air bersih, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan inovasi teknologi dalam bidang pemurnian air,” tutur Prof. Kemas. (mcr4/jpnn)
Dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI), Prof. Setijo Bismo, menciptakan alat pemurnian air bernama “Arofah” yang ramah lingkungan.
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- Operasional LRT Jabodebek Sepenuhnya Menggunakan Listrik, Lebih Ramah Lingkungan
- Perlu Terapkan Konsep Wisata Ramah Lingkungan di Kawasan Danau Toba
- Pemerintah Diminta Benahi Pengelolaan BBM Agar Lebih Ramah Lingkungan
- Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target, Capai 146 Ribu Metrik Ton CO2 per Januari 2025
- Kinerja Sustainability Pertamina Lampaui Target, Segini Capaian Dekarbonisasi di 2024