Double Wows

Oleh Dahlan Iskan

Double Wows
Foto: disway.id

Ternyata Google mengarahkan saya masuk rumah sakit. Saya pikir: ini pasti hanya musala. Yang mengambil sutu ruangan di dalam komplek RS. Tidak akan mudah menemukannya. Perlu banyak bertanya: ke ruangan yang mana.

Baca Juga:

Begitu banyak ruangan di rumah sakit itu. Apalagi akhirnya saya tahu: di ruangan dekat bagian anestesi.

Maka saya putuskan kembali ke tempat parkir. Ke masjid yang besar. Jarak 4 mil memang perlu waktu 15 menit.

Kecepatan di dalam kota dibatasi hanya 35 mil/jam. Kadang hanya 20 mil. Kalau lagi melewati sekolahan. Juga banyak tanda setop-nya. Yang kita harus sering berhenti.

Ke masjid yang lebih jauh.

Saya pun telat. Saat tiba di masjid khotbah sudah dimulai. Masjid ini di pusat kota. Tampak luarnya hanya seperti gudang supermarket.

Begitu masuk saya kaget: luas sekali. Satu baris berisi 50 orang. Bisa 12 baris ke belakang. Dalam perjalanan saya ke Amerika inilah ruangan masjid yang terluas. Dalam lima tahun terakhir.

Begitu selesai salat saya menyalami orang di sebelah saya: seorang guru. Kulit hitam. Asal Somalia.

Google tidak pernah salah. Arsitektur bangunan itu seperti masjid di Turki atau Asia Tengah. Persis masjid. Ternyata itu bukan masjid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News