Doyok Bikin Cafe, Melengketkan Masa Lalu

Doyok Bikin Cafe, Melengketkan Masa Lalu
Suasana peresmian Cafe milik Jarno Doyok (berdiri belakang), Minggu (21/5). Foto: Wowor for JPNN.com

jpnn.com, GROBOGAN - Jejak masa lalu tak akan pernah hilang. Semakin coba kau hapus, dia akan semakin tebal.

Eiiits…Doyok yang satu ini bukan Sudarmadji, komedian terkenal itu. Tapi, Doyok yang ini punya nama asli Jarno, warga Kecamatan Kradenan, Grobogan, Jateng.

Hari ini, Minggu (21/5), Jarno Doyok meresmikan café miliknya, di Desa Mendikil, Grabagan, di tanah kelahirannya itu.

Kehadiran café bertitel BJA Kedai 88 ini dipastikan bakal menambah riuh bisnis kuliner yang mulai menjamur di kawasan yang tak jauh dari lokasi wisata Bledug Kuwu itu. Sleko ngidul sithik.

Sempat diberi nama Café Kepo 88, lantas berubah jadi BJA Kedai 88. Entah apa pertimbangannya, rahasia. “Yang pasti tetap menempel angka 88,” ujarnya.

Ya, Jarno Doyok merupakan salah satu alumni SMPN Kuwu, Grobogan, angkatan 88. Peresmian café hari ini pun mengundang kawan-kawan angkatan 88. Meriah, guyup.

“Seludur Selawase”, slogan ikatan alumni angkatan 88, yang juga dijadikan tagline café milik Doyok itu.

“Kami hadir di sini untuk memberikan doa agar usaha milik kawan kita ini bisa lancar, sukses,” ujar Puji Wowor, Ketua Alumni SMPN Kuwu Angkatan 88, yang juga seorang prajurit TNI itu.

Jejak masa lalu tak akan pernah hilang. Semakin coba kau hapus, dia akan semakin tebal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News