DPR: Jangan Ada Pembubaran Salat Idulfitri

Ia juga mendukung bila ada umat yang dari zona hijau Covid-19 pengin melaksanakan Salat Idulfitri, agar tidak boleh dibubarkan.
Pasalnya, ujar Yandri, banyak keluhan dari masyarakat yang mempertanyakan kenapa mal-mal banyak buka dari jam 11.00 sampai 22.00, pasar juga ramai, tetapi justru dibiarkan alias tidak dibubarkan.
Yandri menegaskan harus satu kata corona adalah musuh bersama, dan dihadapi secara bersama-sama. Karena itu, DPR juga berharap ketegasan pemerintah untuk menegakkan protokol corona.
"Jadi, kalau pasar boleh dibuka, mal boleh dibuka, saya kira kalau ada umat Islam dengan keyakinannya, dan insyaallah dari zona hijau tidak ada terpapar Covid- 19 mohon kiranya tidak dibub!rkan atau tidak ada tindakan represif baik dari polisi, tentara, aparat lurah, desa, camat, bupati, wali kota, gubernur dan lainnya," kata Yandri.
"Insyaallah sekali lagi dengan kebersamaan ini kita tatap masa depan yang lebih baik." (boy/jpnn)
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto meminta tidak ada pembubaran Salat Idulfitri 1 Syawal 1441 H, pada Ahad 24 Mei 2020 yang dilakukan umat Islam di masjid atau di lapangan.
Redaktur & Reporter : Boy
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Dasco Dinilai Tunjukkan Gaya Kepemimpinan DPR yang Aspiratif
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi
- RDP di DPR, Ahmad Luthfi Beberkan Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan
- KPK Periksa 2 Anggota DPR Terkait Dugaan Tipikor Dana CSR Bank Indonesia