DPR : Kapolri Kumpulkan Para Perwira Soal Rekening

DPR : Kapolri Kumpulkan Para Perwira Soal Rekening
DPR : Kapolri Kumpulkan Para Perwira Soal Rekening
Senada dengan Nasir, pengamat kepolisian Alfons Loemau juga mengatakan tindakan Mabes Polri untuk memperkarakan sampul majalah Tempo edisi "Rekening Gendut Perwira Polisi" terlalu berlebihan. Menurutnya, tidak perlu melihat sampul atau kemasan tapi lebih ke substansiya. Apa itu benar atau tidak," ucapnya. Namun dia tidak berani berkomentar apakah kabar rekening tersebut benar atau tidak. "Saya ini akademisi tidak akan berbicara kalau tidak ada data," ucap mantan polisi dengan pangkat terakhir Kombes Pol tersebut.

Apakah pemberitaan tersebut ada hubungannya dengan semakin panasnya bursa pengganti BHD sebagai Kapolri? "Kalau itu benar, ya wajar saja," jawab pria yang lolos seleksi sebagai pimpinan KPK tersebut. "Yang penting itu bermanfaat bagi masyarakat," imbuhnya. Tentang semakin ramainya bursa calon Kapolri, Nasir Djamil mengakui bahwa kini semakin banyak pergerakan tim sukses calon kapolri yang melakukan lobi-lobi ke rekan-rekannya di Komisi III DPR. "Tapi kalau saya sendiri belum pernah," ucapnya.

Meski begitu dirinya enggan menjelaskan pihak siapa saja yang getol melakukan pergerakan tersebut. "Ya pokoknya ada dari calon yang sekarang santer disebut sebut-sebut sebagai calon kapolri. Tapi bukan dia (calon yang bersangkutan, Red) yang melobi langsung. Tapi ada tim suksesnya," katanya. Menurutnya, lobi-lobi tersebut adalah sah-sah saja, selama dilakukan dengan cara yang sehat dan tidak dilakukan dengan berlebihan. Labih lanjut, Nasir mengatakan lobi tersebut adalah upaya untuk mencari dukungan politik.

Di bagian lain Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho meminta agar Komisi III lebih transparan dalam memberikan penilaian kepada calon kapolri. Menurutnya aspek apa saja yang dinilai masyarakat juga harus tahu. Jadi masyarakat bisa tahu bagaiamana track record calon kapolri dan nilainya. "Kalau perlu masyarakat bisa ikut memberikan tanggapan dan penilaian ke calon itu. Kan calon pasti pernah bertugas di daerah," ucapnya.      

JAKARTA -- Mabes Polri sangat berhati-hati dalam menindaklanjuti permasalahannya dengan majalah berita mingguan Tempo. Bahkan, beredar kabar, Kapolri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News