DPR Minta Perusahaan Distribusi BBM Bersubsidi Diinvestigasi
Senin, 06 Juni 2011 – 20:02 WIB

DPR Minta Perusahaan Distribusi BBM Bersubsidi Diinvestigasi
JAKARTA - Komisi VII DPR RI meminta BPH Migas untuk melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap PT Aneka Kimia Raya Corporindo (AKR) Tbk. Alasannya, komisi yang membidangi masalah energi itu menemukan adanya indikasi penyelewengan dalam pendistibusian BBM bersubsidi oleh perusahaan swasta yang diserahi mendistribusikan BBM bersubsidi itu.
"Komisi VII meminta BPH Migas agar melakukan evaluasi secara komprehensif terkait dengan penugasan pendistribusian BBM bersubsidi kepada pihak swasta khsusnya PT AKR Corporindo Tbk," ungkap Wakil Ketua Komisi VII, Zainuddin Amali saat membacakan kesimpulan rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII dengan Kepala BPH MIgas di gedung DPR, Senin (6/6).
Baca Juga:
Di samping itu, Komisi VII juga meminta BPH Migas memberikan perioritas pengawasan kepada PT AKR Corporindo dalam mendistribusikan BBM bersubsidi. "Di samping meminta dievaluasi, kami juga minta BPH Migas memberikan perioritas dalam pengawasan terhadap PT AKR Korporindo," imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan investigasi terkait dengan adanya indiksi penyelewengan dalam pendistribusian BBM bersubsidi oleh perusahan itu. Menurutnya, temuan Komisi VII tentang penyalahgunaan distribusi BBM ity akan dikaji.
JAKARTA - Komisi VII DPR RI meminta BPH Migas untuk melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap PT Aneka Kimia Raya Corporindo (AKR) Tbk. Alasannya,
BERITA TERKAIT
- KBA Yamaha Marine Meluncurkan Mesin Tempel Baru, Dukung Pengembangan Industri Maritim
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 4 Mei 2025: Antam, UBS dan Galeri24 Kompak Turun
- Beri Pelatihan Digital Marketing, Sandiaga Uno Ingin Difabel Lebih Berdaya
- Sumur Minyak Rakyat Kecil Bakal Dibuat Regulasinya
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Utamakan Keselamatan, KAI Raih 2 Penghargaan di Ajang WISCA 2025