DPR Tegur Pemda: Jangan Tahan Gaji PPPK

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih menyoroti belasan ribu PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) dari honorer K2 dan tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian (THL TBPP), yang sudah resmi diangkat pada Januari tetapi belum digaji.
Padahal regulasi pengangkatan PPPK sudah lengkap. Ternyata, Permendagri nomor 6 tahun 2021 yang dijadikan Pemda alasan belum bisa membayarkan gaji dan tunjangan PPPK ternyata sudah terbit sejak 27 Januari.
"Saya benar-benar prihatin dengan apa yang terjadi dengan nasib PPPK yang direkrut Februari 2019. Saya enggak bisa bayangkan betapa sabarnya mereka menunggu dua tahun lebih diangkat PPPK. Padahal ekspektasi mereka sebenarnya PNS," kata Fikri kepada JPNN.com, Minggu (7/2).
Sayangnya, lanjut politikus Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, setelah mereka terpaksa ikut seleksi PPPK kemudian dinyatakan lulus tetapi bukan kesejahteraan yang diterima justru kesulitan.
Butuh hampir dua tahun lebih menunggu kelengkapan regulasi, dan ironisnya, ketika regulasinya lengkap, PPPK harus menahan sabar lagi karena gaji masih belum dicairkan daerah.
"Enggak habis pikir saya. Ada apa sih dengan Pemda. Pemda harus terbuka kenapa masih menahan gaji PPPK. Apa tidak ada anggaran atau bagaimana?" tanyanya.
Fikri menegaskan, kasus seperti itu mestinya mendapatkan perhatian pemerintah.
Jadi tidak hanya bikin regulasi tetapi juga dipantau pelaksanaannya. Apalagi di masa pandemi hal-hal begini memperparah krisis.
Wakil ketua komisi X DPR Abdul Fikri Faqih meminta pemda segera membayarkan gaji PPPK
- Imbauan MenPAN-RB & BKN Tak Ampuh, Honorer K2 Teknis Tetap Diputus Kontrak
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Pemda Atasi Masalah Sampah
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi