Dradjad Wibowo pun Menangis

Dradjad Wibowo pun Menangis
Dradjad Wibowo pun Menangis
Coba, saudaraku?  Saat berakhirnya perdagangan hari Rabu, , saham KS menguat Rp420 atau 49,41 persen ke level Rp1.270. Bahkan saat ditutup Kamis (12/11), naik lagi Rp 70 (5,51%) ke level Rp 1.340 per saham. Hampir saja  terkena penghentian perdagangan secara otomatis (auto rejection) karena harga hampir melonjak hingga 50 persen.

Namun pengandaian saya telah “hanyut ke laut.” Di alam realitas, ternyata justru para investor, khususnya asing  yang berpesta-pora.  Beli borong Rp 850 per lembar saham, lalu menjualnya saat harga tinggi. Rabu lalu saja, dihitung-hitung terjual bersih (net sell) senilai Rp 378,693 miliar, sehingga kepemilikan asing di saham KS hanya tersisa 5%.

Bacalah di internet dan berita media massa, ternyata broker yang tercatat menjual saham KS paling banyak adalah nama-nama perusahaan asing. Juga yang membeli.

Saya tidak tahu lagi apa gerangan nasib langkah 13 ekonom domestik yang ingin membatalkan IPO KS itu? Namun, Direktur Utama Danareksa Sekuritas Marciano Herman Marciano yakin hal itu tidak bisa dilakukan. Soalnya, IPO KS  hingga kini tidak melanggar peraturan UU Pasar Modal. Dan memang sudah meluncur sejak 10 November lalu. Que sera-sera!

Sesekali, enak juga berandai-andai. Begini, Bung! Bagaimana sekiranya saham Krakatau Steel (KS) yang laris manis itu, antara lain dialokasikan kepada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News