Takdir Politik Era Reformasi

Takdir Politik Era Reformasi
Takdir Politik Era Reformasi
SEKIRANYA Presiden SBY seberani Presiden Abdurrahman “Gus Dur” Wahid, apakah kepuasan public terhadap pemerintahannya menguat? Gus Dur berani mencopot Wiranto, bahkan melambungkan wacana Dekrit Presiden, membubarkan DPR seperti pernah dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 1959. Tetapi sejarah membuktikan, Gus Dur malah dijatuhkan, dan kekuasaan Soekarno secara perlahan menyusut, dan jatuh di awal Orde Baru.

Unik. Walau PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) yang pada 2009 mengusung Gus Dur hanyalah partai minoritas dalam Pemilu 1999, tetapi Gus Dur berlakon seakan-akan bagai kekuatan mayoritas. Tak ayal, kekuatan partai politik di parlemen bersatu sehingga Gus Dur jatuh.

Boleh jadi inilah yang disadari SBY. Toh, Partai Demokrat bukanlah single majority di parlemen, meskipun meraih suara terbanyak dalam Pemilu 2009, bahkan dipilih oleh lebih 60% pemilih dalam Pemilihan Presiden. Dukungan partai koalisi juga tak menjanjikan dan tak bisa menjamin yang terbukti dalam hasil angket Bank Century.

Benar bahwa SBY memimpin cabinet presidensial, namun dalam praktek kekuatan partai politik di parlemen sangat banyak menentukan berbagai kebijakan pemerintah. SBY tak nekad berjalan sendirian, karena sangat potensial menuai perlawanan di DPR.

SEKIRANYA Presiden SBY seberani Presiden Abdurrahman “Gus Dur” Wahid, apakah kepuasan public terhadap pemerintahannya menguat? Gus Dur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News