Drama Drama

Oleh: Dahlan Iskan

Drama Drama
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kalau saja mereka bisa sepakat, alangkah bersejarahnya Bali. Dan Presiden Jokowi: bisa mencairkan persoalan berat dunia.

Kalau mereka sudah sepakat yang diperlukan tinggal siapa wasitnya. Yang bisa diterima dua belah pihak. Yakni wasit yang akan menilai siapa yang melewati garis merah itu.

Profesor Pry pasti mengusulkan wasit dari Indonesia: si kebaya merah.

Maka tiga agenda besar KTT G20 –restrukturisasi sistem kesehatan dunia, transisi energi, dan ekonomi digital– bisa jadi ikut tenggelam oleh KTT Biden-Jinping. Gak masalah. Toh inti keruwetan dunia adanya di situ.

Bagi Indonesia yang penting tiga agenda KTT Bali disepakati. Lalu tim monitor pelaksanaannya diperkuat. Siapa yang melanggar  diumumkan di KTT tahun depan di New Delhi.

Memang masih ada sorotan lain lagi: KTT antara Jinping dan pemimpin Australia. Mumpung keduanya bertemu di Bali. Australia menghendaki agar Jinping mau mengakhiri boikotnya.

Sudah lebih 2 tahun Tiongkok tidak mau membeli batubara dari Australia. Juga bijih besi. Ekonomi  Australia sangat terpukul.

Penyebab boikot itu, Anda juga sudah tahu: Australia ngotot minta dunia untuk menyelidiki Tiongkok sebagai sumber Covid-19. Padahal Tiongkok sudah membuka diri ke WHO. Belakangan Australia tidak ngotot lagi.

G20 pernah dibajak habis-habisan secara politik: 2018. Itu bisa terulang di KTT G20 Bali yang dibuka oleh Presiden Jokowi hari ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News