Cerita Penyintas Covid-19

Dramatis, Dani Sriyanto Sudah Bikin Surat Wasiat

Dramatis, Dani Sriyanto Sudah Bikin Surat Wasiat
Warga menggunakan masker guna mencegah penularan Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dani mengaku, jika dirawat di RS, dia akan diisolasi sendiri di sebuah ruangan. Pun istrinya. Di kamar sendiri. Sehingga keduanya tidak bisa saling bertemu secara fisik.

Dia meyakini kondisi seperti itu bakal membuat imunnya makin drop.

“Kalau saya dirawat di RS, justru akan jadi beban pikiran. Di kamar sendiri, tidak ada yang menjenguk, mendampingi, mungkin imun akan makin drop,” kata Dani.

Dani akhirnya dipandu dan diberi resep oleh dokter pribadinya. Isolasi mandiri.

Ia tahu risiko yang bakal dihadapi saat nantinya melewati masa-masa kritis.

“Pada hari ke-7 sampai hari ke-9, saya nyaris gagal napas. Demam tinggi dan sulit napas. Saturasi dengan oksimeter menunjukkan di bawah 90, saya butuh oksigen,” kata Dani.

Selama tiga hari mengalami kondisi itu, Dani sempat diberi oksigen kalengan. “Habis 20 botol,” kenangnya.

“Saya lihat istri, meski dia juga Covid, tetapi kondisinya stabil, tetapi menangis melihat kondisi saya saat itu. Mungkin di dalam pikirannya, sudah mengira dia akan jadi janda,” ujar Dani.

Perjalanan Dani Sriyanto dari Bandung-Yogyakarta menjadi kurang nyaman setelah mendapat kabar dari istrinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News