Driver Taksol dan Sopir Taksi Bandara Bentrok Lagi

Driver Taksol dan Sopir Taksi Bandara Bentrok Lagi
Mencoba pukul pengemudi taksi bandara terkait pemukulan oleh sopir taksi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin 2 Palembang terhadap istri driver online yang sedang menjeput, (19/1). Ilustrasi Foto: Kris Samiaji/Sumatera Ekspres

Informasi adanya perusakan taksol dengan cepat menyebar di kalangan komunitas driver online. Dalam waktu singkat, ratusan driver taksol bergerak menuju bandara. Namun, mereka tidak boleh masuk sehingga terpaksa memarkirkan kendaraan di sepanjang jalan akses. Mulai dari depan kantor Basarnas hingga pintu masuk bandara.

Awalnya, aksi protes spontan para driver berlangsung damai. Namun, akhirnya terprovokasi. Mulai dari menyoraki taksi bandara yang melintas hingga terlibat dorong-dorongan dengan petugas. Sekitar pukul 13.00 WIB, terjadi perusakan terhadap taksi bandara BG 1763 IN yang dikendarai Budi (42), warga Jl Kebun Bunga, Sukarami.

Waktu itu, dia hendak keluar dari pintu bandara membawa pasangan suami istri Marji (59) dan Minarsih (56), yang baru pulang dari Jogjakarta dan minta dianter ke Perumahan Sukaasri. Ulah sekelompok driver menyebabkan kaca depan, spion dan lampu besar sebelah kanan mobilnya retak.

Beruntung aksi anarkis tersebut mereda setelah anggota Polsek Sukarami dan Polresta Palembang mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan. Budi yang tak terima mobilnya dirusak kemudian melapor ke Mapolsek Sukarami.

“Saya tidak tahu masalahnya apa. Tiba-tiba mobil diserang. Mereka tidak menggunakan alat, hanya tangan kosong,” ujar Budi. Pria yang jadi sopir taksi bandara sejak 1994 menegaskan dirinya tidak terlibat dalam aksi perusakan terhadap taksol.

“Saya tahu ada kejadian itu, tapi sama sekali tidak terlibat. Salah saya apa sampai mobil dirusak begini,” keluhnya. Dia berharap masalah itu bisa selesai dan tak ada lagi gesekan sehingga bisa mencari uang dengan aman dan nyaman.

Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, Yoyon Septrianto SH, menegaskan, pihaknya sangat menyesalkan kejadian tersebut. Baik aksi perusakan yang dilakukan sejumlah oknum sopir taksi bandara maupun yang dilakukan driver taksol.

“Kejadian itu sebenarnya tidak perlu terulang lagi. Kami telah membuat kesepakatan bersama asosiasi sopir taksi bandara. Hanya saja, ini masalah miskomunikasi,” imbuhnya. Dia memastikan, aksi para driver taksol di bandara tidak ada yang menginstruksikan.

Keributan sejumlah para sopir taksi bandara dan driver taksi online (taksol) kembali terjadi, Jumat (2/2).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News