Dua Bandit Curanmor Minimarket Didor

Dua Bandit Curanmor Minimarket Didor
Dua Bandit Curanmor Minimarket Didor

jpnn.com - SURABAYA - M. Amir dan M. Lidih, dua bandit asal Longkek, Bangkalan, kemarin (29/12) terpincang-pincang saat masuk ke tahanan Mapolsek Sukolilo. Itu terjadi setelah betis mereka tertembus timah panas petugas. Dua curanmor spesialis minimarket tersebut ditembak setelah berusaha kabur ketika disergap. 

Menurut Kapolsek Sukolilo Kompol Taufik Yulianto, keduanya memang punya jam terbang tinggi dalam pencurian sepeda motor di minimarket. ''Pengakuannya hanya beberapa kali. Tapi, kemungkinan besar mereka beraksi lebih dari 20 kali dalam setahun terakhir,'' ucap perwira dengan satu melati di pundak itu. 

Penangkapan itu berawal dari banyaknya laporan kehilangan sepeda motor di minimarket. ''Kami langsung menyelidiki kasus tersebut,'' ucapnya. Sepanjang November, ada empat laporan ke Polsek Sukolilo. Hasil penyelidikan itu kemudian membuahkan hasil. Yakni, polisi mendapatkan gambaran pelakunya melalui rekaman closed circuit television (CCTV). 

Rekaman tersebut juga menunjukkan pola kerja dan jumlah bandit yang beraksi. Total ada empat orang yang tergabung dalam sindikat itu. Dua di antaranya M. Amir dan M. Lidih yang kakinya ditembak petugas kemarin. ''Mereka beraksi pada malam dan menyasar minimarket besar yang buka selama 24 jam,'' terangnya. 

Modusnya, dua orang di antaranya duduk terlebih dahulu. Mereka kemudian memberikan gambaran situasi, termasuk menentukan sepeda motor yang diincar. Begitu ada gambaran yang pas (seperti pemiliknya baru saja masuk, Red), mereka langsung memberikan kode via ponsel. 

Petugas lalu memburunya. Mereka hendak beroperasi di sekitar Jalan Raya Semolowaru. Ketika itu sindikat tersebut hendak mencuri Honda Beat biru bernopol L 5359 YR yang terparkir di depan sebuah salon yang bersebelahan dengan minimarket. Tim Crime Hunter Polsek Sukolilo langsung bergerak. 

Begitu didekati, salah seorang pelaku menendang petugas dan hendak kabur dengan dua rekan mereka yang sudah di atas sepeda motor. Tidak ingin buruannya lepas, petugas kemudian menembak dua pelaku. Yakni, Amir dan Lidih. Sayangnya, dua anggota lainnya kabur.

Sementara itu, tersangka Lidih mengaku nekat mencuri untuk memenuhi hasratnya bersenang-senang bersama kawan mereka. Motor colongan biasanya langsung diboyong ke Pulau Garam untuk dijual kepada seorang penadah di daerah Tanah Merah, Bangkalan.

Hasilnya pun dibagi rata. Biasanya, motor laku Rp 1,5 juta hingga Rp 3,5 juta. Dua tersangka itu lebih suka menyasar motor di depan minimarket. "Seringnya ambil matik. Biasanya, mengambil di depan minimarket, menunggu pas lagi sepi. Soalnya, saya juga nggak hafal jalan," ujar Lidih kemarin.(shy/ano/mas)


SURABAYA - M. Amir dan M. Lidih, dua bandit asal Longkek, Bangkalan, kemarin (29/12) terpincang-pincang saat masuk ke tahanan Mapolsek Sukolilo.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News