Dua Detektor Tsunami Laut Selatan Tak Berfungsi

Dua Detektor Tsunami Laut Selatan Tak Berfungsi
Petugas BPBD Kulonprogo melakukan pengecekan kerusakan pada alat early warning system (EWS) tsunami, Senin (26/12). Foto: Hendri Utomo/Radar Jogja Online

jpnn.com - JPNN.Com -  Dua unit early warning system (EWS) tsunami di pesisir Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak berfungsi lagi. Sebab, dua alat itu rusak.

Kerusakan baru diketahui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo saat melakukan perawatan dan pengecekan fungsi unit, Senin (26/12). Mulanya, BPBD Kulonprogo melakukan pengecekan terhadap tujuh unit EWS milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Ketujuh EWS itu antara lain dipasang di Balai Desa Banaran, Garongan, Karangwuni, Glagah, Sindutan dan Pasir Mendit. Sedangkan satu unit EWS milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dipasang dekat pos retribusi Pantai Glagah.

Dalam pengecekan tersebut, petugas melakukan uji coba sirine EWS secara baik manual ataupun dari Pusat Kendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kulonprogo. Ternyata dua dari tujuh EWS tak berfungsi sebagaimana mestinya.

“EWS yang mengalami kerusakan di Bugel dan Banaran. Unit tidak berfungsi dan tidak mengeluarkan suara peringatan,” kata Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kulonprogo Sunardi.

EWS tsunami di Banaran tidak berfungsi karena kabel transmisi suaranya terputus. Karenanya alat itu tak bisa mengeluarkan bunyi peringatan bahaya.

Namun kerusakan itu langsung diperbaiki. Sementara EWS di Bugel mengalami kerusakan pada bagian solar cell atau panel konversi cahaya.

“Instrumen ini sangat penting untuk menyerap panas matahari sebagai sumber daya utama unit EWS tersebut. Karena mahal dan rumit, tim tidak bisa langsung memperbaiki solar cell tersebut,” kata Sunardi.

JPNN.Com -  Dua unit early warning system (EWS) tsunami di pesisir Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak berfungsi lagi. Sebab, dua

Sumber Radar Tegal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News