Dua Jam, Safirah Dioperasi

Balita dengan Puluhan Paku di Tubuhnya

Dua Jam, Safirah Dioperasi
Dua Jam, Safirah Dioperasi
“Kalau ayah saya kesini tentu manambah ongkos lagi. Lagian saya juga tidak tahu bagaimana cara menghubunginya karena kami berdua tidak punya handphone,” katanya.

Sementara kondisi Safirah sendiri sejak keluar dari ruang operasi,  sempat mendapat bantuan pernapasan melalui tabung oksigen yang kira-kira tingginya sekira 150 cm. Ada juga kateter tempat ia buang air kecil  serta selang infus untuk opname. Hebatnya, tidak ada yang berubah dari Safirah.

Setelah kesadaranya  pulih secara berangsur-angsur, Safirah hanya memandang sekitarnya. Tidak sekalipun ia mengeluarkan suara rengekan atau tangis kesakitan. Hanya sedikit manja,  ia meminta ibunya menggendongnya. Namun setelah diberi pengertian bahwa ia belum bisa digendong, bocah ini kembali bungkam dan tidur lagi.

Rabu, 2 Oktober pukul 10.30 Wita ketika FAJAR (Group JPNN) kembali menjenguk kondisinya, Safirah yang menggunakan sarung berwarna hijau kombinasi merah tampak tertidur pulas. Berbagai alat medis yang terpasang di tubuhnya tidak diperdulikannya. Polos dan tenang, begitulah yang tergambar dari mimik wajahnya. 

PAREPARE--Di balik penyakit yang menderanya, Safirah boleh berbahagia. Pasalnya, banyak yang perduli padanya. Pasca operasi pengangkatan paku dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News