Dua Jam, Safirah Dioperasi
Balita dengan Puluhan Paku di Tubuhnya
Kamis, 03 November 2011 – 09:22 WIB
“Kalau ayah saya kesini tentu manambah ongkos lagi. Lagian saya juga tidak tahu bagaimana cara menghubunginya karena kami berdua tidak punya handphone,” katanya.
Sementara kondisi Safirah sendiri sejak keluar dari ruang operasi, sempat mendapat bantuan pernapasan melalui tabung oksigen yang kira-kira tingginya sekira 150 cm. Ada juga kateter tempat ia buang air kecil serta selang infus untuk opname. Hebatnya, tidak ada yang berubah dari Safirah.
Setelah kesadaranya pulih secara berangsur-angsur, Safirah hanya memandang sekitarnya. Tidak sekalipun ia mengeluarkan suara rengekan atau tangis kesakitan. Hanya sedikit manja, ia meminta ibunya menggendongnya. Namun setelah diberi pengertian bahwa ia belum bisa digendong, bocah ini kembali bungkam dan tidur lagi.
Rabu, 2 Oktober pukul 10.30 Wita ketika FAJAR (Group JPNN) kembali menjenguk kondisinya, Safirah yang menggunakan sarung berwarna hijau kombinasi merah tampak tertidur pulas. Berbagai alat medis yang terpasang di tubuhnya tidak diperdulikannya. Polos dan tenang, begitulah yang tergambar dari mimik wajahnya.
PAREPARE--Di balik penyakit yang menderanya, Safirah boleh berbahagia. Pasalnya, banyak yang perduli padanya. Pasca operasi pengangkatan paku dari
BERITA TERKAIT
- Perintah Irjen Helmy Santika: Tindak Tegas Aksi Premanisme di Lampung
- Viral Video Syur Diduga Mahasiswa di Jambi, AKBP Reza Bilang Begini
- Sempat Dilaporkan Hilang, Seorang Warga Tobelo Ditemukan Meninggal Dunia
- 13.600 Rumah Warga di OKU Terendam Banjir
- PMKRI Toraja Desak Penjabat Gubernur Sulsel Prioritaskan Membenahi Infrastruktur Jalan
- Kebakaran Rumah di Bawah Flyover Manahan Solo, 25 Warga Dievakuasi