Dua Kali Menangi Lomba Mobil Hemat Energi

Dua Kali Menangi Lomba Mobil Hemat Energi
ANAK KAMPUNG: Naadaa Ghulam Zakiyyan dengan trofi yang diraih setelah memenangi lomba infografis di Amerika Serikat. Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos

Anak pertama di antara empat bersaudara pasangan Taufik Yudhi Bhirawa dan Erviana itu menceritakan, di SMAN 10 tersebut dirinya masuk Tim Eagle. Tim itu berisi anak-anak dengan kecenderungan memiliki sikap kebersamaam tinggi dan aspek individual yang bagus. Selain itu, mereka memiliki kemampuan beradaptasi yang kuat. ’’Sistem pengelompokan ini seperti sekolah dalam film Harry Potter,’’ katanya, lantas tersenyum.

Selama sekolah di kelas X dan XI SMA, Naadaa mendapatkan porsi belajar dengan kurikulum internasional. Kurikulum yang proses pembelajarannya menggandeng Cambridge Unviersity itu lebih menekankan praktikum untuk setiap mata pelajaran. Baru setelah di kelas XII, dia dan kawan-kawan mengebut mempelajari kurikulum lokal KTPS (kurikulum tingkat satuan pendidikan).

’’Alhamdulillah saya bisa lulus ujian nasional dengan nilai bagus,’’ paparnya.

Saat dinyatakan lulus unas, pada Maret 2012, sejatinya Naadaa sudah diterima sebagai calon mahasiswa di University of Missouri. Sementara itu, unas baru diselenggarakan April hingga Mei 2012.

Kok bisa? Naadaa menceritakan, pada awal kelas XII sekolahnya sudah menetapkan 30 siswa kandidat untuk kuliah di Amerika Serikat. Tapi, di antara 30 kandidat itu, hanya 20 siswa yang akhirnya diterima di sejumlah perguruan tinggi di Amerika Serikat. Tiga orang di antara mereka di Universitas of Missouri, termasuk Naadaa.

’’Saya kuliah melalui program bantuan pendidikan ASBI,’’ katanya.

Setiap bulan Naadaa mendapatkan uang donasi USD 800 atau sekitar Rp 9,5 juta. Uang itu dinilainya sudah cukup untuk biaya hidup di negeri yang dipimpin Barack Obama tersebut. Dengan demikian, dia bisa fokus untuk kuliah.

Seperti mahasiswa Indonesia pada umumnya yang kuliah di luar negeri, Naadaa sempat mengalami hambatan dalam komunikasi. Tetapi, hambatan itu tidak berlangsung lama. Dia mampu mengatasinya dengan belajar keras dan meluaskan pergaulan.

LAHIR di keluarga agamais dan tinggal di daerah ’’kelas dua’’ tidak membuat Naadaa Ghulam Zakiyyan terkungkung. Pemuda yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News