Dua Karya KLHK Diuji Menuju Top 45 Inovasi Pelayanan Publik

Dua Karya KLHK Diuji Menuju Top 45 Inovasi Pelayanan Publik
Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono mewakili KLHK melakukan sesi presentasi dan wawancara di depan enam jurusan. Foto : Humas KLHK

Oleh karena itu dicari cara bagaimana agar bukan hanya dengan pendekatan antar pemerintah dan industri saja, tetapi bagaimana masyarakat dan pasar sebagai kekuatan itu bisa digerakan mengawal pencemaran lingkungan. 

"Kita berikan informasi bahwa yang namanya industri ini dia kinerjanya bagus, yang itu jelek melalui warna supaya gampang dipahami oleh masyarakat, maka ada warna emas, hijau, biru, merah dan hitam begitu. Maknanya tadi kalau misalnya dia berperingkat merah atau hitam masyarakat melalui mekanisme pasar bisa memboikot," ujar Karliansyah seusai menjelaskan kepada juri terkait PROPER pada presentasi dan wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.

Karliansyah menambah jika berdasarkan data sejak tahun 2002 sampai dengan 2018 terjadi kemajuannya luar biasa dalam hal ketaatan, yaitu meningkat dari 56% menjadi 87%, artinya limbah yang dibuang ke sungai, ke udara bisa kita kendalikan.

Hal yang tak kalah penting kemajuan ini menandakan perubahan paradigma dalam efisiensi energi, konservasi air, serta pemanfaatan limbah itu berjalan dengan baik. 

"Kalau dihitung dengan uang penghematan biaya operasional itu juga trilyunan, nah jadi akhirnya perusahaan itu sadar, ternyata mengelola lingkungan itu bukan membuang uang bukan/cost, tetapi justru mengurangi biaya produksi. Bagi masyarakat kalau perusahaan yang beroperasi itu bisa sesuai aturan, maka air yang ada di alam itu bisa dinikmati, udaranya bersih, lingkungannya sehat. Jadi ini yang bisa dinikmati oleh masyarakat," jelas Karliansyah. 

Pada 2018, capaian kontribusi perbaikan lingkungan dari inovasi perusahaan peserta PROPER antara lain efisiensi energi 273,61 juta GJ, penurunan emisi GRK 38,02 juta ton CO2e, penurunan emisi udara 18,69 juta ton, reduksi Limbah B3 16,34 juta ton, 3R limbah non B3 6,83 juta ton, efisiensi air 540,45 juta m3, penurunan beban pencemaran air 31,72 juta ton, dan perlindungan kehati seluas 55.997 ha.

Dari upaya perbaikan lingkungan tersebut dihitung penghematan biaya sebesar Rp.287,33 Triliun.

PROPER juga turut berkontribusi mendorong dunia usaha dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Pada 2018 lalu capaian kontribusi perbaikan lingkungan dari inovasi perusahaan peserta PROPER KLHK,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News