Dua Mahasiswi Indonesia Alami Serangan Fisik dan Verbal di Canberra

Setelah mendengar laporan ini PPIA ACT langsung memberikan himbauan kepada mahasiswa Indonesia untuk selalu waspada.
Menurut Welhelmus belum diketahui apa yang menjadi motif penyerangan, tetapi kuat dugaan jika serangan tersebut bermuatan rasis karena mempertanyakan cara berpakaian keduanya.
Ia juga menegaskan jika pihaknya tidak akan tinggal diam soal serangan ini, apalagi jika diduga kuat sebagai serangan rasis.
"Meski kita tinggal di negara orang, tapi negara ini punya hukum dan aturan, termasuk mengatur masalah kekerasan apalagi jika berbau rasis," ujarnya.

Sejumlah pihak menyayangkan karena saat insiden terjadi tidak ada warga yang membantu atau berusaha mencari tahu apa yang terjadi.
Sementara itu pihak KBRI Canberra mengatakan kepada ABC Indonesia bahwa mereka telah mendapat laporan soal insiden penyerangan terhadap mahasiswa asal Indonesia di Canberra City Centre tersebut.
"KBRI Canberra telah menemui dan berkomunikasi langsung dengan kedua korban," ujar KBRI Canberra.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas