Dua Menteri Prancis Berhenti

Sarkozy Dituding Korbankan Mereka Demi Sekutu

Dua Menteri Prancis Berhenti
BERHENTI - Alain Joyandet (kiri) dan Christian Blanc, dua menteri yang baru saja diberhentikan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, yang lantas segera mengundang kontroversi dan dugaan adanya kolusi. Foto: Reuters/Staff/file.
Joyandet membantah telah menggunakan uang negara untuk kepentingan pribadi. Sebab, pengeluaran berlebih itu dia gunakan untuk membiayai perjalanan dinas. "Setelah saya renungkan cukup lama, saya putuskan mundur dari pemerintahan. Tapi, saya tidak menggunakan 1 euro pun uang negara untuk memperkaya diri atau keluarga saya," papar Joyandet seperti dikutip BBC dari blognya.

Sedangkan Blanc yang bertanggung jawab penuh atas wilayah Paris Raya dikritik habis-habisan gara-gara hobi mengisap cerutu. Pasalnya, uang yang dia pakai untuk membeli cerutu Kuba kegemarannya milik rakyat. Media Prancis melaporkan bahwa sang menteri membelanjakan uang negara sebesar 12.000 euro (sekitar Rp 136 juta) hanya untuk cerutu Kuba.

Sebelum Sarkozy minta mereka mundur, dua menteri muda itu minta maaf secara terbuka kepada publik Prancis. Bahkan, Blanc sudah mengembalikan uang yang diselewengkan sebesar 4.500 euro (sekitar Rp 51 juta). Tapi, pemerintah menuntut dia mengembalikan penuh uang cerutu tersebut. Untuk sementara, tugas-tugas menteri Paris Raya akan ditangani Michel Mercier, menteri urusan perkotaan dan teritorial.

Sebenarnya, uang yang digelapkan Joyandet dan Blanc tidak sebanding dengan kerugian Prancis karena persekongkolan Woerth. Bulan lalu, menurut Associated Press, publik Prancis mendesak Sarkozy memecat menteri berumur 54 tahun tersebut. Tapi, suami Carla Bruni itu menolak. Sebab, Woerth-lah arsitek program reformasi ekonomi yang diluncurkan pemerintahan Sarkozy pascakrisis global.

PARIS - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengambil kebijakan kontroversial Minggu waktu setempat (4/7). Pemimpin berusia 55 tahun itu mencopot Menteri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News