Dua Pentolan Simpatisan ISIS di Indonesia Dibekuk, Jakarta Aman

Dua Pentolan Simpatisan ISIS di Indonesia Dibekuk, Jakarta Aman
Petugas Labfor Mabes Polri membawa barang-barang dari rumah terduga teroris Arif Hodayatollah alias Abu Mushab di perumahan Taman Harapan Bekasi, Rabu (23/12). Foto: Ariesant/Radar Bekasi/JPG

jpnn.com - JAKARTA – Personel gabungan yang terdiri dari Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Densus 88 Mabes Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) berhasil menciduk otak simpatisan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) jaringan Indonesia pada Rabu, (23/12) di perumahan Taman Harapan Bekasi.

Menurut Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, pria terduga teroris yang ditangkap itu bernama Arif Hodayatollah alias Abu Mushab. Dia sudah diawasi pergerakannya selama 4 minggu.

Tito mengungkapkan, penangkapan Abu Mushab merupakan hasil pengembangan setelah sembilan orang terduga simpatisan ISIS ditangkap di sejumlah lokasi berbeda beberapa waktu lalu.

"Operasi pengembangan diawali dari Densus 88 Antiteror yang berhasil menangkap sembilan orang jaringan teroris di Mojokerto, Majenang dan Tasikmalaya," papar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, (25/12)

Selain menangkap Abu Mushab, personel gabungan juga berhasil menangkap seorang Warga Negara Asing (WNA) Uighur bernama Ali (AL) alias Faris. Berdasarkan informasi yang dihimpun, AL sudah berada di Jakarta sejak 2 bulan yang lalu. AL masuk ke Indonesia melalui Batam.

"Khusus untuk jaringan (ISIS) yang ada di Jakarta kami melakukan kerjasama dengan BNPT dan Densus tangkap dua orang itu," bebernya.

Menurut data yang dihimpun JPNN, AL ini disiapkan sebagai orang yang akan meledakan diri. Bahkan sumber di kepolisian menyebut, nama Kapolda Tito Karnavian sendiri salah satu target kedua pelaku.

Tito mengatakan, Jakarta bisa dibilang cukup aman setelah penangkapan keduanya. "Sebetulnya masih ada beberapa orang. Namun yang jelas tokoh utamanya (Abu dan AL) sudah kami amankan di Jakarta," imbuhnya. (Mg4/jpnn)

JAKARTA – Personel gabungan yang terdiri dari Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Densus 88 Mabes Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News